Happy Reading!
.
.
.
.
.
Xiao Zhan yang sudah tidak kuasa untuk berdiam diri di balik dinding segera membawa langkahnya menuju ke arah Wang Yibo tanpa menghiraukan sosok Gong Jun yang masih setia mengekor di belakangnya.
Tangan Xiao Zhan mulai meraih tubuh Wang Yibo hingga masuk ke dalam dekapannya. Mendekapnya dengan penuh kasih sambil mengeluarkan sebaris kata untuk menenangkan suami kecilnya yang masih menangis. "Jangan menangis, aku akan bertanggung jawab menjadi seorang ayah dari bayi yang kamu kandung."
Diam-diam Xiao Zhan tergelak dalam hatinya, tindakan yang baru saja ia lakukan itu cukup konyol. Tanpa sadar mulai berpikir bagaimana jika mereka benar-benar berganti posisi? Apakah dirinya bisa menghamili Wang Yibo? Ah tidak, tidak. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, masih ingin merasakan rasanya mengandung seorang anak meskipun dokter sudah mengatakan bahwa dirinya tidak bisa hamil lagi. Tidak ada salahnya kan untuk sedikit berharap?
"Seharusnya Zhan Zhan yang hamil. Aku tidak ingin hamil hiks …" Sahut Wang Yibo yang masih tidak terima dengan 'kehamilannya' yang terlalu mendadak.
"Lalu apakah kamu akan menggugurkan bayi ini, eum?" Selidik Xiao Zhan sembari mengusap perut berotot milik Wang Yibo. Tidak lupa untuk meninggalkan sedikit cubitan gemasnya.
Wang Yibo menggelengkan kepalanya, kemudian menunduk menatap tangan Xiao Zhan yang sedang mengusap lembut bagian perutnya membuat Xiao Zhan menjadi tidak tega melihat itu semua dan memutuskan untuk menghibur sang suami kecilnya itu.
"Untuk sementara biarkan bayi ini ada di perutmu. Nanti aku akan meminta dokter untuk memindahkan bayi itu di dalam perutku, bagaimana? Kamu mau?" Xiao Zhan mengeluarkan bualannya berharap Wang Yibo berhenti menangis.
Seketika mata Wang Yibo yang sayu berubah menjadi binar terang. Menatap Xiao Zhan dengan penuh harap sembari bertanya dengan sangat antusias. "Bisakah?"
"Tentu saja jika kamu mau." Jawaban Xiao Zhan membuat Wang Yibo menganggukkan kepalanya bahagia. Xiao Zhan bersyukur karena dirinya sangat pandai dalam merayu sang suami, lebih tepatnya pandai dalam membual di hadapan suami kecilnya. "Masalah utama sudah terselesaikan … Wang Yi, sekarang kamu harus berkonsultasi dulu bersama paman Gong Jun."
Wang Yibo spontan menjauhkan dirinya dari hadapan Xiao Zhan. Berlari dan mulai menarik tangan Gong Jun ke arah ruangan yang disediakan untuknya berkonsultasi dengan sang dokter.
Nyonya Xiao menatap ke arah sang putra. Tersenyum geli di kala mengingat kejadian menggemparkan yang baru saja terjadi.
"Zhan Zhan. Wang Yibo menggemaskan bukan?" Nyonya Xiao segera menghancurkan keheningan disaat hanya ada mereka berdua di dalam ruang keluarga.
"Sangat." Jawab Xiao Zhan singkat.
"Apa kamu tidak berpikir untuk membiarkan Wang Yibo seperti ini? Wang Yibo kecil sangat lucu, Ibu menyukainya. Jika Wang Yibo besar telah kembali, dia tidak akan lagi bertingkah menggemaskan seperti ini." Ucap Nyonya Xiao mengutarakan isi kepalanya.
Awalnya Xiao Zhan menyetujui ucapan sang Ibu, namun sedetik kemudian ia memajukan bibirnya beberapa centi ke depan. Merasa kesal terhadap sang Ibu yang secara gamblang menyatakan bahwa wanita paruh baya itu menyukai Wang Yibo. Katakanlah Xiao Zhan egois atau bahkan kekanakan, tetapi memang tidak ada yang boleh menyukai Wang Yibo-nya selain dirinya di dunia ini.
"Tidak bisa. Wang Yi harus sembuh, aku tidak ingin Ibu lebih menyukainya. Menyebalkan." Xiao Zhan mencebik lucu.
Nyonya Xiao tertawa, tangannya bergerak memukul pelan kepala sang putra hingga menimbulkan suara rintihan. "Kamu cemburu kepada Ibumu sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...