Happy reading!
.
.
.
.
.
Wang Yibo menggenggam tangan Xiao Zhan dengan erat ketika memasuki ruangan Dokter Li. Sejak bangun dari tidur, keduanya sama-sama merasakan jantung yang berdetak dengan kencang. Dan semakin kencang saat Dokter Li segera mengambil tindakan untuk memeriksa Xiao Zhan. Dokter Li menggosokkan alat USG pada perutnya, terasa geli namun mendebarkan. Sebuah garis lengkung ke atas pada bibir Dokter itu ditangkap oleh netra Xiao Zhan. Kemudian mulai terdengar penjelasan yang cukup membuat Wang Yibo maupun Xiao Zhan merasa dipenuhi oleh perasaan senang sekaligus haru. "Mereka sangat sehat."
Mendengar kata 'mereka' membuat keduanya memiliki pemahaman sendiri. Ingin bertanya lebih lanjut tetapi tidak juga dilakukan. Dokter Li menatap ke arah Xiao Zhan dan Wang Yibo bergantian. Kedua lelaki itu tampak mematung, lelaki yang lebih manis menunjukkan kilauan cahaya yang menyala terang pada matanya. Sementara itu lelaki yang tampan tidak banyak mengeluarkan ekspresi, hanya saja Dokter Li juga dapat melihat kilauan yang sama pada mata Wang Yibo, seperti mata Xiao Zhan.
"Mereka kembar." Ucap Dokter Li memecah keheningan yang sempat singgah.
Segera setelah itu Wang Yibo menggerakkan salah satu tangannya untuk mengusap lembut kepala Xiao Zhan, sedangkan tangan yang lain masih tetap setia menggenggam tangan lelaki manis itu. Keduanya sama-sama bersuka cita, tetapi Xiao Zhan yang paling kentara. Tiada henti melantunkan ucapan terima kasihnya. Wang Yibo tidak jauh berbeda, diam-diam juga melakukan tindakan seperti Xiao Zhan, meski melakukannya di dalam hati.
"Apa anda ingin mendengar detak jantungnya, Tuan Wang?" Tawar Dokter Li. Penawaran itu sangat susah untuk ditolak, sehingga tidak perlu berpikir panjang Wang Yibo segera mengangguk penuh keyakinan. Dokter Li merasakan jiwa semangat yang tinggi dipancarkan oleh pihak lain. Tanpa membiarkan Wang Yibo menunggu lebih lama, Dokter Li mengambil benda yang terbuat dari kayu, bernama Pinard Horn. Menempelkan pada perut Xiao Zhan secara perlahan, kemudian meminta Wang Yibo untuk menempelkan telinganya pada ujung yang lain.
Wang Yibo dengan sangat gugup menempelkan telinganya. Untuk beberapa saat nafasnya mulai tercekat seolah lupa caranya bernafas. Perlahan telinganya menangkap sebuah detakan yang samar, tidak lama setelah itu berpacu dengan kencang. Wang Yibo mulai berpikir, mungkin saja calon anaknya itu tengah menyapanya melalui detakan jantung. Rasa bahagia semakin memenuhi dasar hati hingga membeludak ke seluruh bagian dalam tubuh Wang Yibo. Melihat itu, Xiao Zhan tidak dapat menahan kaca di matanya dari keretakan. Kaca itu hancur berkeping-keping dan berubah menjadi aliran air sungai yang tidak terbendung.
"Seperti apa suaranya, Wang Yi?" Tanya Xiao Zhan dengan bibir yang sedikit bergetar.
Wang Yibo memandang ke arah Xiao Zhan, ia menegakkan tubuhnya, mulai menangkup dan mengusap cairan bening yang mengotori wajah manis sang istri. "Mereka sangat berdebar."
Xiao Zhan tersenyum tipis, perasaan hangat mulai merengkuh hatinya. Menggenggam tangan Wang Yibo yang masih setia menangkup pipinya, sesekali memberikan rematan tipis pada tangan kekar itu. Sementara itu, Dokter Li pun sama, ia juga meloloskan beberapa tetesan air mata haru. Tidak hanya Xiao Zhan yang merasakan kehangatan, wanita itu rupanya sama. Jelas dapat merasakan emosi baik yang menyebar di sekitar mereka.
Setelah Wang Yibo dan Xiao Zhan menyelesaikan acara terharunya, Dokter Li segera melanjutkan aksi memeriksa Xiao Zhan. Kali ini dilakukan demi mengetahui jenis kelamin si kembar. Tetapi, ketika mulut terbuka ingin memberitahukan fakta baru, segera dicegah oleh Xiao Zhan. Lelaki manis itu memuntahkan kata dengan secepat kilat. "Biarkan itu menjadi kejutan."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
Fiksi PenggemarWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...