Happy reading!
.
.
.
.
.
Xiao Zhan berjalan menyusuri lorong dengan nuansa serba putih, jika biasanya Wang Yibo akan menemani, kali ini ia ingin pergi ke tempat itu sendirian. Setelah menunggu keberangkatan Wang Yibo ke kantor, ia segera melesat ke rumah sakit dengan diantarkan oleh paman Wen. Awalnya Wang Yibo tidak ingin membiarkan Xiao Zhan pergi sendiri, tetapi lelaki manis itu tetap memaksa, pada akhirnya ia mengizinkan tetapi dengan syarat tidak boleh menyuruh paman Wen pulang dan membiarkan sang sopir menunggu hingga pertemuannya selesai.
Hal pertama yang masuk ke dalam indera penciumannya adalah aroma obat yang begitu menyengat, rumah sakit sangat identik dengan obat dan ia sangat membenci hal itu. Tetapi ada suatu hal penting yang harus ia lakukan selain pemeriksaan rutin kehamilannya, yaitu melakukan konsultasi dan beberapa terapi yang bisa membantu untuk mengatasi segala ketakutannya. Perlu diingat, bukan paksaan dari Wang Yibo atau siapapun. Xiao Zhan melakukan ini atas keinginannya sendiri.
Gong Jun yang sudah lama menunggu, kini tersenyum mendapati kehadiran Xiao Zhan. Merasa puas akan keputusan pihak lain dan juga tidak sabar untuk membedah lebih lanjut permasalahan Xiao Zhan. Tanpa ingin berbasa-basi, ia mempersilahkan tamunya untuk duduk, menyodorkan satu botol minuman dan membiarkan lelaki manis itu meminumnya agar ketegangan terganti oleh perasaan rileks.
"Apakah kamu sudah yakin untuk mempercayakan ceritamu kepadaku?" Selidik Gong Jun, menatap semakin dalam ke dalam manik mata Xiao Zhan guna membuatnya semakin yakin atas keputusan yang baru semalam diambil.
Hembusan nafas berat mulai menggema, sedetik kemudian berganti menjadi hembusan nafas ringan. Xiao Zhan diam-diam mengepalkan tangan dengan erat di atas paha, tentu Gong Jun tidak dapat mengetahui pergerakan tersebut sebab ditutupi oleh meja yang menjadi penghalang di antara mereka. Tetapi, jelas melihat guratan keyakinan dan kobaran semangat pada netra Xiao Zhan, juga anggukan yakin pun diperlihatkan.
Lagi-lagi kepuasan mulai menyelimuti hati Gong Jun. Mulai melakukan tindakan awal untuk melakukan hipnoterapi. Terapi ini dilakukan dengan cara hipnotis guna mendapatkan beberapa informasi dan juga memberikan sugesti baik melalui alam bawah sadar. Xiao Zhan mengatakan ia tidak siap menceritakan secara langsung tentang traumanya. Maka dari itu Gong Jun menyarankan terapi ini dan tanpa perlu berpikir panjang Xiao Zhan menyetujuinya.
Mata Xiao Zhan perlahan terpejam dengan sempurna, namun pendengaran masih bekerja dengan baik. Untuk langkah awal Gong Jun membisikkan sesuatu yang menenangkan agar keadaan Xiao Zhan bisa lebih rileks. "Jangan khawatir, pembicaraan ini hanya diketahui oleh kita berdua dan aku akan membantumu sebisa mungkin, percaya padaku."
Xiao Zhan menganggukkan kepala. Kemudian mereka pun melakukan tindakan selanjutnya, memasuki sesi tanya jawab. Penjelasan mulai dikatakan dengan rinci mengenai kejadian di masa lalu yang menimpa, meski begitu getaran ketakutan itu singgah seiring kata yang dikeluarkan. Ketakutannya kembali seolah berkumpul menjadi satu kesatuan, hingga membuat Xiao Zhan ingin meledak. Tangis telah dilancarkan, nafas pun tercekat, bersamaan dengan itu tangan bergerak dengan maksud ingin melakukan beberapa aksi yang pernah didapatkan dari Wang Yibo. Namun, sebelum itu semua berhasil dilakukan, Gong Jun segera menarik Xiao Zhan kembali dari alam bawah sadar sembari menahan pergerakan yang ingin melukai dirinya sendiri. Beberapa menit kemudian pikiran lelaki manis itu kembali bekerja dengan benar setelah matanya terbuka secara perlahan.
"Tenangkan dirimu, Zhan. Jangan biarkan ketakutan menguasaimu." Gong Jun membisikkan kalimat itu sembari memukul halus punggung Xiao Zhan. Mata yang berubah menjadi hitam pekat kini telah kembali seperti semua. Gong Jun jelas dapat melihat kabut kebencian yang menutupi warna asli mata itu untuk sesaat, berhasil mengundang dan menyimpulkan beberapa persepsi mengenai permasalahan Xiao Zhan. Setelah sang sahabat mendapatkan kembali ketenangannya, Gong Jun pun kembali duduk di kursi kejayaan. Beberapa lembar tisu diberikan dan segera diterima baik oleh Xiao Zhan. Setelah itu mencatat beberapa praduga barunya di sebuah kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanficWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...