TG 60 🔞

2.1K 159 90
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Wang Yibo menatap wajah Xiao Zhan dengan penuh cinta. Keringat yang membanjiri seluruh lapisan terluar dari kulit Xiao Zhan segera diusapnya menggunakan bathdrobe yang masih bersih di atas ranjang. Entah milik siapa itu Wang Yibo tidak ingat. Yang hanya bisa diingat oleh Wang Yibo saat ini hanyalah erangan seksi yang keluar dari mulut Xiao Zhan. Baru saja selesai melakukan hubungan suami istri, Wang Yibo sudah ingin lagi membenamkan pilar surganya di lubang anal Xiao Zhan. Seperti biasa merasa tidak puas jika hanya melakukannya sekali saja. Wang Yibo sudah memutuskan secara sepihak untuk bercinta dengan Xiao Zhan setelah lelaki manis itu kehilangan rasa lelahnya.

Sedangkan Xiao Zhan saat ini tengah tersenyum setelah berhasil menormalkan deru nafasnya yang sangat memburu beberapa menit yang lalu. Mengalungkan kedua tangannya pada leher Wang Yibo yang masih betah berdiam diri di atasnya membuat lelaki tampan itu segera terjatuh dengan kepala yang mendarat tepat di dada Xiao Zhan.

Hal itu memberikan kesempatan emas untuk Wang Yibo yang segera menjilati dada Xiao Zhan, menggelitik puting Xiao Zhan dengan lidahnya, sesekali menggesekkan gigi-giginya dengan sangat lembut. Merasakan serangan geli di dadanya, Xiao Zhan segera mendorong tubuh Wang Yibo ke arah samping, hingga sang suami terbaring sempurna di sampingnya. Dengan cepat Xiao Zhan memiringkan badannya menghadap ke arah Wang Yibo, begitu juga Wang Yibo yang sekarang sudah menghadap ke arah Xiao Zhan.

Tangan lentik dengan nakalnya mengusap lekukan demi lekukan kotak yang tercetak di perut Wang Yibo. Mengagumi betapa indahnya pahatan otot milik sang suami. Kemudian merasa kesal di kala dirinya tidak mendapatkan keadilan. Dirinya sama dengan Wang Yibo, sama-sama lelaki. Tetapi kenapa Sang Pencipta memberikan porsi berbeda pada tubuh keduanya? Padahal selama ini Xiao Zhan diam-diam mengikuti jejak sang suami, berolahraga setiap hari, mengangkat beban ataupun olahraga kardio semuanya sudah Xiao Zhan lakukan. Tetapi kenapa semua itu justru membuat tubuhnya ramping seperti tubuh wanita? Kenapa berbeda dari Wang Yibo yang memiliki tubuh kekar. Sangat tidak adil, bukan?

Tanpa sadar tangan lentik yang sibuk melukis pahatan indah di perut Wang Yibo kini sudah berubah memberikan cubitan kesalnya membuat sang pemilik perut mengeluarkan sedikit erangan sembari berkata. "Kenapa mencubitku?"

Xiao Zhan hanya menatap Wang Yibo tanpa ekspresi khusus. Tidak mungkin baginya memberitahu sang suami bahwa ia merasa iri. Hal itu akan membuat Wang Yibo tertawa puas atau bahkan mengejeknya. Wang Yibo yang tidak dapat membaca raut wajah milik lelaki manis di hadapannya segera menarik tubuh lelaki manis tersebut hingga tertelan dalam dekapan tubuh kekarnya.

Sayup-sayup Xiao Zhan mendengarkan perkataan serius yang dikeluarkan oleh Wang Yibo, mengeratkan dekapannya pada tubuh Wang Yibo di kala mendengar nada bersalah yang terselip pada suara lelaki tampan itu. "Terlalu banyak kenangan buruk yang aku berikan kepadamu, padahal saat itu kamu bisa pergi begitu saja. Memulai hidup baru dan melupakan semua kenangan buruk bersamaku."

Jujur saja jika Wang Yibo berada di posisi Xiao Zhan saat itu, mungkin ia akan lebih memilih untuk pergi. Melupakan segala kenangan pahit yang diterima dan memutuskan untuk memulai kehidupan baru, entah itu sendirian atau bersama pendamping hidupnya dimasa depan yang bisa memperlakukan dirinya dengan sangat baik.

"Wang Yi, apa kamu mau melakukannya sekali lagi?" Tawar Xiao Zhan, mengajukan diri untuk dilahap sekali lagi oleh singa lapar. Xiao Zhan menawarkan hal itu agar suaminya itu tidak membahas lagi kejadian masa lalu yang membuat keduanya menderita. Namun, Wang Yibo tidak menanggapi tawaran Xiao Zhan. Seolah tidak berminat untuk melakukannya lagi sebab sudah terlarut dalam kubangan rasa bersalahnya. Menyadari hal tersebut, Xiao Zhan segera menghela nafas panjangnya sebelum mulai menjawab perbincangan serius dari Wang Yibo.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang