Happy reading!
.
.
.
.
.
Siang menjelang sore, terik matahari berebut kekuasaan dengan senja. Dua lelaki yang terbaring sembari memberikan kehangatan satu sama lain pun sudah tidak pada tempatnya. Berpindah tempat melakukan kesibukannya masing-masing. Yang manis sedang asik menyiapkan makanan, sementara yang tampan terlihat sedang fokus menatap laptop dengan jari-jari panjang yang tidak lelah menari di atas tombol yang menampilkan deretan huruf dan angka.
Kegiatan itu berlangsung cukup lama, hingga yang manis sudah menyelesaikan acara menyulap bahan masakannya menjadi makanan yang lezat. Mulai menata rapi makanan tersebut di atas meja yang terdapat lelaki tampan duduk sembari mengerjakan sesuatu di dalam laptopnya. Aroma masakan yang menyeruak, menyusup ke dalam hidung, rupanya tidak juga membuat Wang Yibo mengalihkan atensinya dari layar laptop di hadapannya.
Hal itu membuat Xiao Zhan sedikit kesal, merasa sang suami tidak tertarik lagi dengan masakan yang ia buat. Dengan sangat kekanakan Xiao Zhan mulai menghampiri Wang Yibo, menarik dengan kasar tangan yang bertumpu pada meja. Segera setelah itu mendudukkan dirinya di pangkuan pihak lain. Melepaskan kacamata yang bertengger di pangkal hidung sang suami. Kemudian mulai mengalungkan tangannya pada leher lelaki tampan itu.
"Apa sekarang bekerja bisa membuatmu kenyang, Tuan Wang?" Xiao Zhan mulai menatap ke dalam manik mata lelaki di hadapannya. Memberikan sorot mata yang tajam sekaligus menusuk guna untuk membuat suaminya itu takut. Meskipun demikian Wang Yibo sama sekali tidak merasakan ketakutan, justru merasa sangat gemas dengan tingkah laku penuh kenaifan dari lelaki manisnya. Merasa tertarik untuk melayangkan godaan kepada sang istri yang sedikit merajuk.
"Tentu saja."
Mendengar itu, Xiao Zhan segera membangkitkan dirinya berjalan menjauhi sang suami setelah berkata. "Kalau begitu menikah saja dengan laptopmu!"
Wang Yibo terkekeh, tidak memberikan waktu bagi Xiao Zhan untuk berpindah tempat dari pangkuannya. Menarik dan mengunci segala pergerakan yang akan lelaki manis itu lakukan. Beragam aksi pemberontakan telah Xiao Zhan lakukan, mulai dari memukul, berteriak, hingga menggigit bahu Wang Yibo. Sang korban hanya diam menerima segala perlakuan konyol Xiao Zhan. Dengan secepat kilat mendekap tubuh ramping di hadapannya. Mulai menyandarkan kepala di bahu Xiao Zhan, kemudian berujar dengan nada rendahnya. "Suapi aku, sayang …"
Untuk sepersekian detik Xiao Zhan mematung. Mencerna apa yang baru saja keluar dari mulut seorang Wang Yibo. Apa Xiao Zhan tidak sedang bermimpi? Apa suaminya itu benar-benar meminta untuk disuapi? Lelaki tampan di hadapannya ini adalah Wang Yibo yang dipenuhi oleh kata manja. Lalu kemana perginya Wang Yibo yang selama ini menjunjung tinggi martabat bahkan sekalipun kepada Xiao Zhan.
Wang Yibo dapat menangkap dengan jelas wajah berseri dari sang istri, ditambah kedua sudut bibir yang tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman manis. Bahkan di mata Wang Yibo saat ini bibir Xiao Zhan terlihat seperti gula raksasa. Ingin sekali Wang Yibo menjelma sebagai semut, menikmati gula raksasanya seorang diri. Seolah tersadar dari pikiran gilanya, Wang Yibo merasakan tangan mungil yang menangkup kedua pipinya dan juga bibir pihak lain yang mendarat bebas di bibir tebalnya. Cukup singkat namun memabukkan.
"Singa gagah ini sedang berubah wujud menjadi anak anjing, eum? Baiklah, aku akan memanjakan anak anjing ini seharian." Xiao Zhan segera meraih sebuah mangkuk yang terdapat siomay ayam di dalamnya. Meskipun mereka ada di negara asing, Xiao Zhan tetaplah membuat masakan China dengan bahan seadanya. Ia tidak begitu pandai dalam memasak makanan dari negara asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanficWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...