Happy reading!
.
.
.
.
.
Kedua wanita cantik tampak berjalan beriringan dengan adanya satu lelaki kecil yang berjalan di tengah-tengah mereka sembari tidak pernah melepaskan genggamannya. Mereka telah menjejakkan kaki ke dalam banyak outlet dan setiap kali keluar dari outlet tersebut, mereka akan menyerahkan puluhan kantong kertas kepada dua orang yang selalu siaga di sekitar mereka. Lalu akan membawa barang-barang untuk dimasukkan ke dalam mobil container yang telah disiapkan di lobby mall.
"Jie jie, bukankah itu juga terlihat bagus?" Tunjuk wanita yang lebih muda pada salah satu pakaian bayi yang menyelimuti tubuh patung kecil. Sedangkan yang diajak bicara pun segera ikut memandang ke arah yang ditunjuk.
"Kamu benar, Liying! Kita harus mendapatkannya!" Mata Nyonya Xiao berbinar terang ketika beralih kembali menatap ke arah Nyonya Wang. Kedua wanita itu tampak bersemangat sembari mengacungkan sebuah kartu milik suaminya masing-masing. Dengan mantap membawa langkah lebar menghampiri patung tersebut dan meminta pegawai untuk segera mengurus pembayaran.
Dari bawah Lin Yi memandang ke arah dua wanita itu bergantian. Suara nyaring telah berkali-kali berbunyi dari balik perutnya, tetapi tidak ada satupun yang menyadari. Memutuskan untuk meraih ujung baju Nyonya Wang dan mulai berujar sembari menatap ke arah perutnya sendiri. "Perut ini sangat lapar!"
"Astaga, sayang. Maafkan kami melupakanmu." Nyonya Xiao segera membawa Lin Yi ke dalam gendongannya, dilihatnya lelaki kecil itu sedang merajuk dengan bibir yang mengerucut panjang ke depan, serta pandangan mata yang terasa berat untuk menatap ke arah pihak lain. Berkali-kali Lin Yi memalingkan muka tanda bahwa ia benar-benar merajuk. Nyonya Xiao tidak tahan dengan tingkah lucu tersebut. Beberapa kali penawaran terbaik yang ia berikan tidak juga membuat Lin Yi luluh. Hingga tiba pada penawaran terakhir, lelaki kecil itu sedikit tertarik meski tidak secara langsung menunjukannya. "Mama Xiao akan membelikanmu banyak ice cream."
Lin Yi sedikit melirik ke arah Nyonya Xiao yang sedang tersenyum mempertontonkan deretan gigi. Senyuman itu terlihat seperti anak kecil di wajahnya yang awet muda, membuat siapa saja yang melihatnya merasa gemas. Tetapi berbeda dengan Lin Yi. Alih-alih merasa luluh, ia justru semakin mempertanyakan penawaran tersebut dengan sikap yang sangat jual mahal. "Seberapa banyak?"
"Tentu sebanyak yang kamu mau." Sahut Nyonya Xiao tanpa adanya keraguan, membuat pihak lain kini berubah menjadi lebih hidup dan bersemangat.
Tangan kecil mulai mengepal dan mengacung di udara secepat kilat. Dengan jiwa semangat yang tinggi, Lin Yi berseru dengan lantang. "Berangkat!"
"Jangan terlalu memanjakannya, Jie."
Sedari tadi Nyonya Wang yang hanya diam memperhatikan interaksi kedua orang di hadapannya pun membuka suara dan juga berusaha mencegah langkah Nyonya Xiao. Mendengar itu Lin Yi menjadi sedih, begitu juga dengan Nyonya Xiao, ia turut merasakan kesedihan pada diri lelaki kecil yang berada di dalam gendongannya. Di detik berikutnya, Lin Yi dan Nyonya Xiao memasang wajah yang memohon. Mata yang dibuat menyerupai anak anjing yang terlihat penuh dengan kemelasan. Nyonya Wang menghela nafas atas kekompakan dua orang itu. Tidak ingin menahan lebih, ia pun akhirnya membiarkan rencana mereka berjalan tetapi dengan syarat Lin Yi tidak boleh terlalu banyak makan ice cream.
Lagi-lagi Nyonya Wang melihat kekompakan dua orang itu saat mengangguk. Tanpa mempedulikan kehadirannya lagi, Nyonya Xiao berlari dengan Lin Yi yang mendekap erat lehernya sembari tiada henti tertawa. Nyonya Wang melihat mereka tidak ada bedanya dengan anak kecil, meski yang satu adalah orang yang lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
ФанфикWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...