TG 81

1.5K 135 70
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

"Apa …?!"

Wang Yibo dan Xiao Zhan merasa terguncang ketika mendengar fakta yang tak pernah terduga sebelumnya. Demi mendapatkan kepastian yang lebih akurat, Wang Yibo perlahan membuka kain yang mengikat erat tubuh si cantik. Membuka celana dalam dan menarik sedikit pampers untuk mengintip sesuatu apakah yang dimiliki oleh sang anak. Tidak lama setelah itu, Wang Yibo kembali merasa terkejut ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa si cantik itu memiliki benda pusaka yang sama seperti miliknya. Itu berarti si cantik benar-benar seorang lelaki. Tetapi mengapa bayi itu memiliki paras yang begitu cantik menawan? Wang Yibo yakin, bahkan perempuan asli tidak dapat mengalahkan kecantikan anaknya itu.

Melihat perubahan ekspresi dari sang suami, Xiao Zhan perlahan mulai mempercayai kebenaran dari perkataan sang ibu mertua. Merasa kagum sekaligus gembira sebab ia memiliki calon penerus yang tepat, yaitu calon penerus gelar lelaki pihak bawahnya. Tentu ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Mulai bertekad untuk melatih si cantik menjadi lelaki pihak bawah sejak dini.

Jejak keceriaan mulai terbit pada wajahnya, tanpa mau berpikir panjang lagi, Xiao Zhan segera menerima keputusan pemberian nama untuk si cantik. "Tidak masalah, Xiao Sa adalah nama yang tepat baginya."

Segera setelah itu ia meraih Xiao Sa ke dalam dekapannya, diangkatnya perlahan tubuh mungil itu. Kemudian mulai mengeluarkan senyuman yang tidak dapat diartikan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Menatap penuh arti ke arah Xiao Sa dan mulai berbisik di dalam hati. "Kamu benar-benar kandidat pihak bawah yang sempurna."

Setelah itu Xiao Zhan melayangkan kecupan bertubi-tubi sebelum meletakkan kembali Xiao Sa ke tempat semula. Diganti dengan Chen Yu yang tertidur nyaman di dalam dekapannya. Xiao Zhan adalah orang yang sangat adil, mulai melancarkan aksi pengecupan bertubi-tubi kepada Chen Yu dan juga mulai membisikkan sebuah amanat. "Kamu harus menjadi lelaki pihak atas yang terkuat, selain menjaga istrimu kelak, kamu juga harus menjaga adikmu."

.

Setelah mendekam di rumah sakit selama beberapa hari, Xiao Zhan akhirnya diizinkan untuk pulang. Kesehatannya berangsur membaik, begitu pula dengan si kembar Wang yang semakin hari semakin menunjukkan perubahan ekspresi wajah secara ringan hingga melakukan pergerakan kecil ketika merasa haus. Xiao Zhan yang masih belum dapat bergerak dengan leluasa tidak merasa sedih saat tidak bisa siaga dalam hal melayani si kembar sebab ia memiliki suami yang bersedia menggantikan perannya untuk sementara, sebagai ibu pengganti untuk si kembar.

Sore itu Xiao Zhan mencoba untuk memandikan si kembar setelah mendapatkan pelatihan khusus dari sang ibu dan ibu mertua mengenai cara mengasuh bayi. Kedua wanita itu sudah pulang ke rumahnya masing-masing setelah menginap selama sebulan penuh. Rumah yang terasa ramai itu tidak begitu sepi sejak sepeninggalan dua wanita itu sebab kini sudah ada dua anggota baru yang akan meramaikan rumah mereka dengan tangisan.

Xiao Zhan melilitkan handuk pada tubuh Chen Yu setelah berhasil memandikan anak pertamanya itu. Pergerakannya tidak terlalu banyak sehingga memudahkan Xiao Zhan untuk menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Meletakkan Chen Yu di tengah-tengah ranjang, kemudian mulai mengambil sepasang baju yang akan dipakaikan untuk bayi pertamanya itu.

Sepasang baju berwarna biru menjadi pilihan terbaik di mata Xiao Zhan. Meraih dan membawanya ke arah Chen Yu, tidak lupa untuk mengambil beberapa perlengkapan berdandan khusus bayi. Membuka lilitan handuk pada tubuh gembul Chen Yu, mulai menaburkan bedak secara merata hingga bayi itu terlihat seperti adonan. Setelah itu berniat untuk segera memakaikan pakaian agar tidak masuk angin. Namun, sebelum tindakan itu berhasil dilakukan, tangan kekar melingkar pada pinggangnya membuat Xiao Zhan tersentak kaget. Amarah mulai terbit, tetapi tidak juga dilampiaskan. Xiao Zhan memilih melayangkan cubitan pada sepasang tangan nakal itu sebagai peringatan. "Jangan terlalu sering membuatku terkejut."

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang