TG 22 ⚠️

1.8K 211 67
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Xiao Zhan membulatkan matanya ketika selesai menutup daun pintu rumahnya. Melihat Wang Yibo yang masih mematung menghadap luar jendela dengan buku-buku tangan yang sudah memutih. Xiao Zhan yakin sedikit tekanan lagi maka kuku Wang Yibo akan berhasil menembus kulitnya. Jujur saja Xiao Zhan tidak menyangka bahwa suaminya itu sudah pulang, bukankah tadi ia berkata akan pulang larut malam? Tapi apa ini, kenapa berbeda dari perkiraannya.

Kakinya bergerak berjalan mendekati Wang Yibo, tangannya berusaha meraih lengan kekar Wang Yibo. Sebelum melancarkan aksinya, sang suami sudah bergerak mundur menghindari sentuhan dari sang istri.

" Wang Yi, ka-kamu sudah pu-pulang? " Tanya Xiao Zhan tidak bisa menutupi suaranya yang gugup.

" Masuklah ke kamar. " Sahut Wang Yibo dengan rahang yang sudah mengeras menahan amarahnya.

" Wang Yi- "

" AKU BILANG MASUKLAH KE KAMAR! " Bentak Wang Yibo berharap Xiao Zhan mengerti. Saat ini dirinya sedang dilanda emosi dan ia tidak ingin melukai Xiao Zhan.

" Maafkan aku- "

Belum sempat Xiao Zhan melanjutkan perkataannya sudah terdengar suara retakan kaca yang membuat lelaki manis itu terkesiap melihat Wang Yibo yang sudah melayangkan pukulannya tepat pada kaca jendela di hadapannya. Xiao Zhan memberanikan diri untuk mendekati Wang Yibo. Hal itu membuat Wang Yibo melirik tajam ke arahnya.

" Jangan melukai dirimu, Wang Yi.. " Pinta Xiao Zhan dengan nada yang sedikit meninggi.

" Aku katakan sekali lagi, cepat pergi ke kamar. " Ucap Wang Yibo dengan memberikan penekanan di setiap perkataannya.

Namun istrinya itu seolah seperti orang tuli. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya kasar tanda bahwa dirinya menolak perintah sang suami.

Wang Yibo tidak selamanya bisa bersabar, seharusnya Xiao Zhan menuruti perintahnya selagi dirinya masih berbaik hati menyuruhnya pergi. Setelah beberapa menit menunggu kepergian Xiao Zhan yang ternyata sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berpijak, Wang Yibo segera menatap sempurna dengan pandangan yang begitu menusuk bak mata elang yang siap mencabik-cabik tubuh mangsanya.

Tangannya mulai menarik kerah baju Xiao Zhan sampai tubuh lelaki manis dihadapannya sedikit terhuyung ke arahnya, namun sedetik kemudian Wang Yibo mendorongnya hingga membentur dinding dengan keras. Xiao Zhan hanya bisa merintih tertahan.

Xiao Zhan ingat jika Wang Yibo sedang dalam keadaan marah, ia harus menjadi anjing penurut dan juga harus memperlakukan Wang Yibo selembut mungkin. Dengan perlahan tangannya yang sedikit bergetar menyentuh tangan Wang Yibo yang sedang mencengkram erat kerah bajunya. Memberi sedikit usapan lembut dan juga menatap dengan pandangan sayu.

" Sudah aku bilang seharusnya kamu pergi ke kamar. " Ujar Wang Yibo masih dengan nada dinginnya yang mematikan.

" Kali ini tidak ada ampun. " Lanjutnya.

Belum sempat Xiao Zhan menanggapi, Wang Yibo sudah melayangkan tamparannya di pipi Xiao Zhan. Pipinya merah memanas akibat tamparan yang begitu kencang.

" Siapa lelaki itu, Xiao Zhan?! " Tanya Wang Yibo dengan sedikit membentaknya.

Lelaki manis itu bungkam tidak berniat ingin menjawab karena ia bingung harus menjawab apa. Hal itu membuat tangan Wang Yibo bergerak ke arah lehernya. Ibu jarinya sudah bersiap di depan nadi lehernya.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang