TG 58

1.5K 175 99
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

Wang Yibo melangkahkan kakinya dengan tidak sabar menuju ke dalam kamar. Mendapati sosok sang istri yang sedang tertidur bak seorang putri salju yang tertidur setelah memakan habis apel racunnya. Sangat susah untuk dibangunkan. Mulai berpikir mungkin istrinya itu sangat lelah. Setelah memutuskan untuk menyerah dalam membangunkan Xiao Zhan dan memilih untuk menunda bulan madunya lagi, Wang Yibo segera bangkit menuju ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan tubuhnya. Namun, sebelum hal itu berhasil dilakukan, ia merasakan sebuah tangan yang menahan segala pergerakannya.

"Ada apa, Wang Yi?" Tanya Xiao Zhan tanpa membuka matanya terlebih dahulu justru membawa tangan Wang Yibo untuk didekapnya.

"Tidak ada apa-apa. Hanya saja ingin mengajakmu menikmati bulan madu kita. Kembalilah tidur, kita bisa menundanya hingga esok." Jelas Wang Yibo dengan sangat lembut sembari mengusap surai hitam milik Xiao Zhan agar lelaki manisnya itu kembali tertidur.

Di kala kata 'bulan madu' mengalun dengan begitu indah mengisi penuh setiap sudut gendang telinga Xiao Zhan, ia segera mendudukkan dirinya membuat Wang Yibo merasa sedikit terkejut akibat gerakan yang tiba-tiba itu. Setelah mengusap matanya beberapa kali dan juga berhasil mendapatkan titik fokus pandangannya, Xiao Zhan segera menerjang tubuh Wang Yibo dengan antusias sembari bertanya demi membuktikan bahwa dirinya tidak salah dengar. "Bulan madu?"

Wang Yibo hanya mengangguk menanggapinya. Meskipun begitu Xiao Zhan merasa gembira, sudah sejak lama ia ingin mengajak Wang Yibo untuk melakukan bulan madu atau sekedar berlibur ke tempat terdekat. Namun, sangat susah untuk mengutarakan keinginannya di saat suaminya itu memiliki banyak pekerjaan di kantor. Xiao Zhan tidak ingin menambah rasa lelah Wang Yibo.

Xiao Zhan meninggalkan sebuah kecupan di salah satu pipi Wang Yibo sebelum beranjak untuk mengemasi barang mereka. Memasukkan beberapa helai baju miliknya dan milik sang suami ke dalam satu koper besar. Xiao Zhan yang tidak ingin membawa terlalu banyak barang lebih memilih untuk membeli pakaian jika memang pakaian mereka tidak cukup. "Kita berangkat sekarang."

Wang Yibo membulatkan mata dan juga mulutnya bersamaan, tidak percaya bahwa Xiao Zhan akan merasa sebahagia ini. Jika tahu seperti ini, Wang Yibo dari dulu akan mengajak Xiao Zhan berbulan madu. Tetapi tidak lama setelah itu Wang Yibo tersadar bahwa selama ini dirinya terlalu sibuk mengurus pekerjaannya hingga sama sekali tidak memikirkan tentang keinginan tersembunyi dari sang istri.

Tanpa menjawab perkataan Xiao Zhan, Wang Yibo segera mengambil alih koper tersebut dan juga menyelipkan salah satu tangannya yang menganggur di pinggang Xiao Zhan. Segera membawanya pergi ke negara yang sudah menjadi tujuan bulan madunya. Wang Yibo sebenarnya sudah memesan tiket penerbangan sebelum menjemput Xiao Zhan. Ia sudah mempersiapkan semuanya sendirian dan juga dengan sedikit bantuan dari Liu Haikuan.

Setibanya di bandara, mereka segera masuk ke dalam pesawat. Untung saja mereka cepat datang, jika mereka terlambat lima menit saja mereka akan ketinggalan penerbangannya.

"Wang Yi, kemana kamu akan membawaku pergi?" Setelah mendudukkan dirinya dengan nyaman di kursi penumpang, Xiao Zhan segera melontarkan pertanyaan yang sudah ratusan kali ia tanyakan kepada suaminya itu. Xiao Zhan sangat penasaran, namun Wang Yibo seolah sangat enggan untuk menjawabnya.

"Kamu akan tahu nanti." Lagi dan lagi Wang Yibo menjawab dengan kalimat yang tidak sesuai dengan harapan Xiao Zhan.

Xiao Zhan merasa kesal, membalikkan badannya membelakangi Wang Yibo seolah-olah dirinya sedang merajuk. Sementara itu Wang Yibo tersenyum geli, mencondongkan tubuhnya ke arah Xiao Zhan mencoba untuk melihat wajah merajuk dari sang istri.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang