Happy reading!
.
.
.
.
.
Wang Hu Ge
(Ayah kandung Wang Yibo)Semua tamu undangan yang berada di mansion Zhao menatap tidak percaya ke arah sosok lelaki tampan yang selama ini diketahui sudah tewas sekitar sepuluh tahun yang lalu. Lantas bagaimana bisa sosok yang sudah tewas itu berdiri dengan keadaan sehat secara sempurna di hadapan mereka semua.
"Bukankah kamu sudah mati?" Nyonya Zhao mulai menutup mulutnya yang menganga lebar dengan kedua tangannya. Masih sangat syok ketika merasa dirinya benar-benar yakin sudah membuat mantan suaminya itu berada di Surga dengan kedua tangannya sendiri, tetapi faktanya lelaki itu masih berada di dunia yang sama dengannya. Berdiri tegak di hadapannya detik ini juga.
"Benar, seharusnya aku mati." Tuan Wang menjeda ucapannya sembari berjalan menuju ke arah Zhao Liying. Memberikan sedikit senyuman hangat untuk ibu dari calon anaknya. Kemudian beralih kembali menatap ke arah mantan istrinya dengan tatapan yang sangat datar. "Salahkan dirimu, kenapa tidak membunuhku dengan benar."
Tuan Wang perlahan menuntun Zhao Liying ke sisi meja dimana terdapat cincin pertunangan yang sebenarnya adalah untuk wanita cantik itu dan juga untuk Wang Yibo. Tangan kekar yang sedikit keriput dengan cekatan membuka kotak tersebut. Mengambil dengan sangat hati-hati cincin yang lebih kecil, kemudian mulai menyematkan di jari lentik milik Zhao Liying.
"Cantik. Kamu menyukainya?" Tanyanya pada Zhao Liying.
"Tentu saja aku menyukainya, Ge." Sahut Zhao Liying sembari menyematkan cincin yang lebih besar di jari Tuan Wang.
"Oh ya, terima kasih untuk cincinnya." Kali ini Tuan Wang berbicara kepada Tuan dan Nyonya Zhao. Tersenyum tipis ke arah pasangan paruh baya yang tengah mengepalkan tangannya dengan erat berusaha agar tidak lepas kendali.
"Ayah …"
Tuan Wang secara spontan mencari sang pelaku yang baru saja memanggilnya ayah dan mendapati sosok malaikat kecilnya yang sudah tumbuh menjadi sosok lelaki dewasa yang kini jauh lebih tampan dari dirinya. Dengan langkah lebar, lelaki paruh baya itu berlari ke arah Wang Yibo. Memeluk erat tubuh yang lebih tinggi darinya. Ia masih mengingat dengan jelas seberapa tinggi Wang Yibo saat terakhir kali Tuan Wang menemuinya, hanya sebatas perutnya saja. Merasa sangat menyesal ketika tidak dapat menyaksikan secara langsung pertumbuhan sang buah hati.
"Wang Yibo, apa kamu hidup dengan baik selama ini?"
"Ayah hikss … Ayah pergi terlalu lama, Yibo sangat merindukan Ayah … hiks." Wang Yibo menangis di dalam dekapan Tuan Wang. Merasa begitu rindu akan sosok ayah yang selama ini ia idam-idamkan. Mengingat kejadian masa lalu di kala semua anak seusianya masih mendapatkan kasih sayang penuh dari sang ayah, Wang Yibo sendiri yang tidak merasakan hal itu. Seperti yang diketahuinya, ayahnya sudah meninggalkannya begitu jauh. Tetapi Wang Yibo kecil sebisa mungkin menahan dirinya agar tidak pernah mengeluh dan juga ia tidak merasa terlalu sedih sebab Tuan Xiao dengan tangan terbuka memperlakukan Wang Yibo seperti anak kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...