TG 11

1.9K 220 19
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

.

" Gege!! Sebenarnya gege bisa atau tidak mengendarai sepeda ini? " Shen Yue memutar bola matanya malas dan mendengus kesal ke arah sang kakak.

Sudah sekitar 15 menit lamanya sepeda mini pink yang dikendarai oleh Xiao Zhan hanya berputar-putar di sekitar mansion tersebut. Dengan berlenggak-lenggok ke kanan dan ke kiri membuat Shen Yue harus sering menurunkan kakinya untuk menyangga agar mereka tidak terjatuh.

" Kamu tidak percaya pada gege? " Bukannya menjawab, Xiao Zhan justru balik bertanya.

" Sudah lama kita hanya berputar-putar di sekitar mansion, gege! Kita akan terlambat. " Shen Yue tidak bisa bersabar lagi karena berpikir sampai kapan mereka akan terus seperti ini di atas sepeda seperti orang konyol saja.

" Sedikit lagi! Sedikit lagi aku akan bisa mengendarainya dengan benar. " Xiao Zhan berusaha meyakinkan sang adik agar adiknya itu mau sedikit lebih lama menunggunya.

" Minggir! Aku saja yang akan mengendarainya! " Shen Yue mendorong tubuh Xiao Zhan hingga sedikit terhempas.

Melompat ke kursi depan dan memegang setir sepeda dengan sangat kokoh, Shen Yue menghentakkan kakinya beberapa kali sebelum menoleh ke arah Xiao Zhan.

" Naiklah! " Ucapnya sembari menepuk kursi penumpang.

Xiao Zhan sedikit tidak yakin, ia menggelengkan kepalanya dan segera mendapat tatapan horor dari sang adik. Mau tidak mau Xiao Zhan harus menuruti perintah Shen Yue, jika tidak mungkin sepeda itu akan melaju kencang ke arahnya dan menabrak tubuhnya yang mungil itu.

Dengan berpegang pada pundak sang adik, Xiao Zhan menjatuhkan pantatnya di kursi penumpang. Kakinya sedikit menekuk ke atas agar tidak menyentuh aspal jalanan.

Sepeda roda dua itu melaju ke depan dengan cepat, namun beberapa menit kemudian Shen Yue memberhentikan sepedanya tiba-tiba. Pasalnya ia tidak dapat mengayuh sepeda tersebut karena saat ini kaki sang kakak tengah menembus pedal sepedanya.

" Gege, taruh kakimu di belakang, kakimu sangat mengganggu! Aku tidak bisa mengayuhnya jika kakimu seperti ini. " Shen Yue menendang pelan kaki Xiao Zhan membuat lelaki manis itu meringis kesakitan.

" Jika kakiku tidak kedepan maka kakiku akan menyentuh tanah, kamu tau sendiri kakiku ini panjang kan? " Xiao Zhan menunjukkan kakinya ke arah Shen Yue.

" Oh, aku mengerti! " Shen Yue menjentikkan jari tengah dan ibu jarinya sebelum melanjutkan perkataannya. " Begini saja, ge. Aku yang memegang kemudi, gege yang mengayuh sepeda ini. "

Xiao Zhan tampak menimang-nimang ucapan sang adik dan tidak lama setelah itu ia menganggukkan kepalanya paham. Xiao Zhan mulai mengangkat kakinya ke arah pedal sepeda, kemudian mulai mengayuhnya pelan-pelan.

" Ahahaha.. Kamu pintar! Ini sangat asik, Yue Yue.. Ahahahhaa.. " Ucap Xiao Zhan sembari tertawa girang.

Namun yang diajak berbicara hanya menghela nafas panjangnya. Shen Yue sedikit berpikir sebenarnya yang adik itu siapa? Dirinya atau sang kakak? Jika orang lain melihat dua orang itu mungkin mereka akan berpikir bahwa Xiao Zhan adalah adik Shen Yue.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mereka tiba di daerah sekitar toko buku yang dekat dengan sekolah menengah ke atas mereka dulu. Shen Yue menepuk keras paha sang kakak sembari berteriak kencang. Sudah dari tadi Shen Yue meminta agar Xiao Zhan memberhentikan pergerakannya, namun lelaki manis itu tidak juga berhenti dan sepeda mereka kini terus melaju ke arah pintu toko buku tersebut.

THE GLOOM (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang