Happy reading!
.
.
.
.
.
Tuan Xiao memandang punggung Nyonya Xiao yang sedang berjalan mondar-mandir di depan pintu utama kediaman mereka. Di dalam hatinya, Tuan Xiao ingin menenangkan sang istri yang sedari tadi sibuk menunggu kepulangan sang putra.
" Sudah jam segini kemana dia pergi?! " Nyonya Xiao menatap kembali jam yang diam melekat pada sisi terluar dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.
" Mungkin dia- " Ucapan Tuan Xiao terhenti di kala mendapat tatapan sinis dari Nyonya Xiao.
Tuan Xiao berdeham kecil dan kembali memfokuskan diri kepada buku yang ada di genggamannya. Istrinya itu selama ini di kenal sebagai wanita yang penyabar dan penyayang, namun sekali membuatnya marah ia tidak segan-segan berubah menjadi serigala betina yang siap menerkam mangsanya. Tidak dapat dipungkiri nyali Tuan Xiao menciut di hadapan istrinya.
Tidak lama setelah itu pintu rumah terbuka dengan pemandangan Wang Yibo yang sedang menggendong tubuh lelaki manis yang sedari tadi Nyonya Xiao tunggu kepulangannya. Hal itu membuat Nyonya Xiao mulai berpikir yang tidak-tidak. Dengan langkah sedikit berlari, wanita paruh baya itu menghampiri kedua lelaki yang baru datang.
" Apa yang kamu lakukan kali ini?! " Tanya Nyonya Xiao dengan nada yang sedikit meninggi.
" Ibu, Xiao Zhan hanya tertidur. " Jawab Wang Yibo seadanya. Memang benar lelaki manis itu sedang tertidur nyaman dalam dekapannya.
Nyonya Xiao menatap wajah teduh Xiao Zhan dan merasa sedikit bersalah kepada Wang Yibo karena sempat berprasangka buruk kepadanya.
" Segera bawa dia ke kamar. " Perintah Nyonya Xiao, Wang Yibo mengangguk menanggapinya.
Masih dengan beberapa langkah ke depan, langkah Wang Yibo terhenti ketika mendengar lantunan kecil dari mulut ibu mertuanya.
" Wang Yibo. Maaf. " Lirih Nyonya Xiao yang setelah itu segera menghilang dari pandangan Wang Yibo.
Wang Yibo pun segera melanjutkan langkahnya menuju ke kamar milik Xiao Zhan. Meletakkan dengan hati-hati tubuh lelaki yang sangat dicintainya itu. Mengecup singkat kening Xiao Zhan dan segera berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket akibat pergumulan panas mereka sejak lima jam yang lalu.
Setelah membersihkan tubuhnya, Wang Yibo berjalan ke dapur dengan handuk kecil yang masih bertengger di lehernya.
Tangannya membuka lemari dapur mencari mangkuk besar. Setelah menemukannya, ia segera menyalakan kompor untuk memanaskan air.
" Sedang apa? " Tanya Tuan Xiao yang kini sudah berada di kursi meja makan.
Tanpa sengaja membuat tangan Wang Yibo menyentuh kuali besi panas yang airnya mulai mendidih. Wang Yibo terkejut dikiranya sang ayah mertuanya itu sudah tertidur.
" Aku ingin membersihkan badan Xiao Zhan dengan air hangat. " Jelas Wang Yibo yang membuat Tuan Xiao sedikit heran.
" Bukankah di kamar mandi kalian ada air hangat? " Ucap Tuan Xiao. Wang Yibo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Wang Yibo yang baru tersadar akan kebodohannya tidak tau harus menjawab Tuan Xiao dengan kata-kata yang seperti apa.
" Dasar manusia bucin. " Gumam Tuan Xiao pelan. Lalu tersenyum geli ke arah menantunya yang berwajah datar, namun semburat merah yang menjalar di telinganya tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa dirinya tengah tersipu malu. Lantas Tuan Xiao segera meninggalkan dapur dan menuju ke kamar miliknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM (YIZHAN) ✔
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melindungi lelaki manis itu. Sebuah sisi gelap di dalam dirinya tidak dapat dikendalikan. Dengan demikian, dia lebih memilih kehilangan daripada terus menyakiti. Namun, keset...