AGLOMERSI • 01

5.5K 183 13
                                    

• Happy Reading •

Motor scoopy berwarna merah muda tidak berjalan sesuai dengan kendali sampai akhirnya menyebabkan sang pengendara hilang keseimbangan dan berujung jatuh tersungkur menabrak motor di depannya. Peristiwa ini membuat kericuhan di tengah-tengah kota Jakarta pada pagi hari.

"ASTAGA!!!"

"YA AMPUN."

"Astaghfirullah."

"Tolongin cepattt!!"

Beberapa pengendara motor dan mobil terpaksa berhenti di tengah jalan untuk meriungi titik adanya kecelakaan. Ada pengendara yang turun hanya sekedar penasaran dengan apa yang sedang terjadi, ada pula pengendara yang sama sekali tidak peduli pada peristiwa kecelakaan itu.

"Pak ini harus segera dibawa ke rumah sakit. Kira-kira mobil, Bapak bisa dipakai jadi transportasi?" Tanya salah satu warga ketika melihat cukup banyak luka yang terjadi pada korban, apalagi darah dari bagian rahang korban tak berhenti mengalir membuat panik beberapa warga yang berkumpul di titik terjadinya kecelakaan.

Bapak yang ditanya menganggukkan kepalanya cepat, "Iya-iya bisa, ayo bawa ke mobil saya."

Di tengah keramaian akibat kecelakaan, banyak suara klakson yang terdengar sangat ramai dan membisingkan telinga. Beberapa pengendara motor dan mobil juga tidak sabaran untuk melewati jalan, sebagian dari mereka tidak mau peduli pada kecelakaan ini. Suasana kota Jakarta sekarang betul-betul ramai dan kacau, akibat kecelakaan ini menyebabkan jalanan macet.

"DIEM DULU SEMUA INI ADA KECELAKAAN!" Pria berusia sekitar 30 tahunan meneriaki pengendara tidak sabaran itu. Namun apakah semua dari mereka mendengarkan? Tentu saja tidak! Masih saja ada pengendara yang terus membunyikan klakson mereka.

Dengan segera mobil bapak tadi dibawa menuju rumah sakit terdekat dari titik lokasi kecelakaan. Jalanan penuh dengan darah, motor scoopy itu pun lecet-lecet dan ada beberapa bagian yang rusak. Sebagian dari warga di sana memindahkan motor itu ke pinggir jalan dan ada juga yang menelepon polisi untuk mengurus kekacauan pagi ini.

Keberuntungan dimiliki oleh orang yang ditabrak, dia hanya mengalami luka-luka ringan saja dan kondisinya tidak se-parah yang menabrak. Namun motor dari korban tertabrak juga mengalami kerusakan yang cukup parah, mungkin motor itu sudah tidak bisa di pakai lagi.

Saat sampai rumah sakit, para tenaga medis segera menyambut korban dengan gerak cepat dan cekatan kemudian membawanya ke ruang gawat darurat, "Maaf keluarga dilarang masuk." Ujar salah satu suster rumah sakit lalu menutup pintu ruang UGD.

Bapak yang mengantar tadi menunggu sampai dokter selesai menangani korban. Kurang lebih sekitar empat puluh menit dokter memeriksa pasien di dalam ruangan, sepertinya luka yang dialami oleh korban memerlukan penanganan lebih lanjut.

"Dengan keluarga korban?" Tanya dokter setelah berhadapan langsung dengan bapak yang mengantar.

"Maaf, Dok. Saya bukan keluarganya."

"Lalu dimana keluarga korban, Pak?"

"Saya hanya mengantar dia ke rumah sakit. Mungkin, Dokter bisa cek handphone yang dia bawa."

"Baik. Terimakasih atas bantuannya, Pak." Hormat dokter, sedikit menundukkan kepalanya.

Bapak itu tersenyum sungkan dan menganggukkan kepalanya beberapa kali, lalu segera berpamitan pada dokter. Tugasnya hanya mengantar korban saja sedangkan sisanya biarkan dokter yang menangani.

"Sus." Suster menoleh saat dirinya sedang menyiapkan barang-barang yang akan di perlukan untuk penanganan lebih lanjut.

"Iya, Dok ada apa?"

AGLOMERSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang