AGLOMERSI • 26

493 29 12
                                    

Pagi-pagi buta mbok sudah berlari ke sana ke mari sambil tangannya setia membawa kemoceng, badannya di ikat celemek, dan di pundaknya elap bermotif kotak-kotak setia melengkapi penampilan mbok pagi ini.

"Ayo sayang." Ujar mbok sambil mencari-cari sepatu sekolah Arum, setelah menemukannya mbok lanjut menyiapkan bekal sepotong roti dengan sayur dan daging di dalamnya.

"Aduh tas aku mana ya." Ujar Arum panik. Ia melihat ke sekeliling ruangan namun tidak menemukan tas yang di carinya.

"Di kamar coba cari." Sahut mbok sambil menunjuk kamar yang terletak di lantai dua.

Arum berlari cepat menuju kamarnya lalu segera mengambil tas yang akan di pakainya. Saking panik dan cepatnya Arum berlari sampai-sampai rambut Arum yang tadi sudah rapih hancur berantakan lagi. Mbok ada di depan dengan di temani taxi yang pasti adalah taxi yang akan mengantarkan Arum ke sekolah barunya. SMA Nusa Bangsa.

"Arum pamit, Mbok." Ujar Arum, sebelum pergi, seperti biasa Arum mencium punggung tangan mbok terlebih dahulu.

"Hati-hati." Teriak mbok ketika taxi mulai menjauh.

"Siap, Mbok." Teriak Arum dari dalam mobil yang kacanya di buka sambil mengacungkan jari jempolnya.

"Pak agak cepet ya, saya terlambat." Pinta Arum kepada supir taxi. Seharusnya Arum punya supir taxi langganan yang mau mengantarkannya setiap hari ke sekolah agar mbok tidak perlu repot-repot lagi memesan taxi.

Sialan! Macet.

Ini sudah jam 07.09 wajar saja jika jalanan macet, pasti banyak orang-orang yang akan berangkat kerja, kuliah, berdagang, ataupun seperti Arum sekarang ini, sekolah. Seharusnya Arum tidak terlambat hari ini, karena hari ini adalah hari pertama Arum masuk ke SMA.

Tinggg

Suara notifikasi berhasil memalingkan pandangan Arum dari jalanan menjadi fokus ke layar handphonenya.

yang bener namanya

renjana
// @arum dimana?
// udah bel dari tadi

Arum mulai mengetik balasan pesan dari Renjana.

arum
kena macet //
plis tungguin gua di gerbang //

renjana
// santai, yg jaga sekarang pak yono
// nanti gua wa dia biar bukain gerbang
untuk lu

arum
thanks ren //

renjana
// iya, jangan lama²

Renjana adalah sahabat Arum sewaktu Arum masih SD, dan perlu di ketahui bahwa Renjana adalah anak dari pemilik sekolah SMA NB ini jadi kalian tidak perlu bertanya-tanya bagaimana cara Arum bisa masuk ke SMA favorit ini walaupun nilai Arum pas-pas an. Arum janji akan menaikkan angka nilainya agar lebih tinggi lagi.

"Masih ga bisa jalan ya, Pak?" Tanya Arum kepada supir karena sedari tadi mobil yang di naiki Arum tidak jalan-jalan, terus-terusan diam di tempat.

"Ga bisa dek, kalo maju nabrak mobil depan." Jawab pak supir.

Tinggg

gilang
// di mana rum?
// dari tadi gua tunggu lu di depan
gerbang ga dateng dateng
// atau lu udah dateng duluan?

Arum kaget membaca pesan Gilang yang bilang bahwa Gilang menunggu Arum di depan gerbang. Jadi anak itu belum masuk walaupun sudah bel? Cuma untuk tunggu Arum datang? Ya ampun Gilang.

AGLOMERSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang