AGLOMERSI • 13

813 46 18
                                    

Arjuna dan Arum kini sedang menuju ke rumah Gilang. Arjuna bilang ia akan bicara dengan Gilang dan membujuk anak itu untuk tes pemotretan hari ini juga, karena katanya Arjuna tidak mau jika banyak-banyak menumpuk tugas.

Arjuna ini beda dengan Gilang. Walaupun otak Arjuna tidak sepintar otak Gilang tetapi Arjuna adalah tipe murid yang rajin dan selalu cepat dalam mengumpulkan tugas. Sedangkan Gilang, walaupun Gilang termasuk siswa yang selalu dapat ranking satu dan pernah masuk kelas unggulan tetapi Gilang suka menunda-nunda tugas dan seluruh siswa kelas 9A tau berapa banyak tugas yang belum Gilang kumpulkan bahkan kerjakan.

"Emang lu tau rumah Gilang di mana?" Tanya Arum yang sedang memakai helm.

"Tau." Jawab Arjuna seraya menunggu Arum naik ke atas jok motornya.

Arum menghembuskan napas pasrah, tadi ketika bel pulang Arum sudah membujuk Arjuna agar melakukan tes pemotretan di lain hari saja namun anak itu menolak. Arum juga sempat memohon kepada Arjuna agar dia saja yang datang ke rumah Gilang tapi tetap Arjuna tolak, katanya takut Arum kenapa-kenapa jika menunggu di sekolah sendirian.

Tidak tahu saja Arjuna bahwa Arum lebih nyaman menunggu di sekolah daripada harus ikut dengan dirinya dan bertemu dengan Gilang si cowok tukang cemburu.

"Masih lama ga, Jun?" Tanya Arum sedikit berteriak.

"Bentar lagi sampe." Jawab Arjuna seraya menambah kecepatan mesin motornya.

Tidak lama kemudian motor Arjuna memasuki pelataran komplek yang sudah pasti adalah komplek dimana rumah Gilang menetap. Dari pintu masuk komplek tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Gilang, karena hanya melewati 4 rumah saja maka rumah Gilang sudah ada di depan mata.

"Ini rumahnya?" Tanya Arum seraya melepas helm sambil melihat-lihat rumah Gilang.

"Iya. Ayo masuk." Jawab Arjuna.

Mereka berdua menemui satpam yang berjaga di rumah Gilang lalu meminta izin untuk masuk agar bisa bertemu dengan temannya.

"Gilang nya ga ada di rumah." Jawab satpam itu membuat kerutan di jidat Arjuna terbentuk.

"Kemana, Pak?"

"Saya kurang tau sih. Coba adek hubungi temannya saja."

"Kita juga kan temannya Pak." Sela Arjuna cepat.

Satpam itu terkekeh malu, "Maksud saya teman satu les volinya. Biasanya Gilang kalo keluar rumah ketemu sama teman satu les volinya." Jelas satpam itu.

"Oh Dicky?" Respon Arum spontan. Arum kenal dengan teman satu les voli Gilang karena waktu itu Gilang pernah membawa Arum ke tempat les voli untuk menemaninya. Dan yang Arum ingat adalah Dicky karena ketika Arum sampai di tempat les voli itu Arum sudah di suguhi gombalan dan tatapan genit dari Dicky.

Arjuna menoleh ke arah Arum, "Lu kenal sama temen dia?" Tanyanya dengan tatapan menuntut jawaban.

Bola mata Arum melebar. Bodoh sekali Arum ini, dia lupa ya kalo hubungannya dengan Gilang tidak ada yang tau.

Dengan terbata-bata Arum menjawab, "Hm, gua pernah kepoin ig dia sih. Hehe." Jawabnya diiringi dengan senyuman gugup.

"Oh, beruntung ya di konfirmasi permintaan mengikutinya." Balas Arjuna sambil mengangguk-anggukkan kepala pelan.

Mendengar penuturan Arjuna tadi semakin membuat mata Arum melebar, "Bodoh bodoh Arum bodoh." Ujar Arum dalam hati.

Arum benar-benar lupa kalo instagram milik Gilang di privasi dan yang seluruh siswa SMP WTS tau adalah bahwa Gilang tidak pernah menerima permintaan mengikuti semua cewek.

AGLOMERSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang