AGLOMERSI • 14

772 42 13
                                    

Arum berjalan menyusuri setiap bagian rumahnya. Ia sedang mencari mbok karena sewaktu ia pulang dari sekolah mbok tidak terlihat sama sekali sedangkan sekarang sudah hampir jam 7 malam. Arum memang pulang lebih sore dari biasanya karena tadi ia melakukan tes pemotretan terlebih dahulu.

Arum sudah mencari mbok kemana-mana tetapi mbok tetap tidak menampakkan dirinya di mata Arum. Dengan harapan yang sudah pupus akhirnya Arum memutuskan untuk makan sendiri saja di kamar. Niat Arum tadi ingin mengajak mbok makan malam bersama tetapi sayangnya mbok tidak ada. Arum sangat bosan makan malam sendiri seperti ini terus.

Ketika membuka pintu netra mata Arum langsung tertuju ke handphonenya yang tergeletak bebas di atas kasur. Ia sedari pulang sekolah belum sempat mengecek handphonenya, pasti sudah banyak notifikasi dari grup.

Sebelum makan malam Arum memutuskan untuk cek handphonenya terlebih dahulu dan Arum berharap ada pesan dari mbok yang bisa buat Arum tau dimana keberadaan mbok.

Ternyata pilihan Arum untuk cek handphonenya adalah pilihan yang kurang tepat karena di barisan paling atas terdapat satu nama yang membuat Arum menjadi malas. Siapa lagi kalo bukan nama Gilang.

Dengan berat tangan Arum mencoba membuka pesan Gilang terlebih dahulu. Arum memilih membuka pesan dari Gilang karena agar cowok itu tidak salah paham dengan Arum, seperti waktu Arum sibuk mengerjakan soal fisika beberapa hari lalu. Jumlah pesan dari cowok itu ada 8.

gilang
// gimana pulang bareng arjuna?
// dia modus apa lagi sama lu?
// gombal apa lagi sama lu?
// arum, gua tuh ga suka lu deket² sama dia
// lu jangan mau² aja dong kalo dia ajak ini itu
// kalo dia suka sama lu gimana?
// terus dia nembak lu?
// lu berani selingkuh?

Sudah Arum duga dari awal pasti Gilang mengirim pesan untuk membahas tentang Arum yang di antar pulang dari sekolah ke rumah sama Arjuna.

arum
biasa aja //
gua ga suka sama arjuna //

Selesai mengetikkan balasan pesan dari Gilang, Arum segera menuju meja makan dan bersiap untuk memakan masakan yang sudah ada di meja sedari tadi.

Ketika turun dari tangga tiba-tiba saja matanya berbinar setelah melihat mbok yang sedang menata buah di tempat buah di meja makan. Arum langsung mempercepat langkahnya dan menghampiri mbok.

"Mbok abis dari pasar?" Tanya Arum yang di angguki oleh mbok sebagai jawaban.

Arum menyeret salah satu kursi dan duduk seraya sambil melihat mbok menata buah-buahan. Dagunya di topang oleh telapak tangan kanannya.

"Mau makan malem bareng sama Mbok."

Mbok tersenyum kala mendengar permintaan Arum tadi, ternyata gadis kecil mbok ingin di temani makan malam.

"Iya, Mbok temenin kamu makan malem." Jawab mbok lalu duduk tepat di depan Arum setelah selesai menata buah-buahan.

Senyum Arum mengembang, Arum senang akhirnya ada yang menemani ia makan malam. Selama kurang lebih satu tahun ini Arum selalu makan malam sendirian di kamar, tidak ada yang menemaninya. Mamah? Papah? Mereka sibuk kerja di luar negeri. Sudahlah jangan membahas bagaimana keseharian Arum, itu sangat membosankan dan membuat Arum selalu merasa kesepian.

"Mbok kali-kali masak yang banyak dong biar Arum sama Mbok bisa pesta makan." Ujar Arum sambil mengambil nasi dan menaruhnya di piring.

Mbok tertawa seraya menunggu Arum selesai mengambil nasi lalu dirinya, "Nanti yang ada sama Mbok abisin semua makanannya, kaya ga tau aja kamu perut Mbok kaya gimana." Jawab mbok sambil mengelus perutnya.

AGLOMERSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang