kinjirareta futari.

13.8K 1.2K 15
                                    





"Mau makan sup ayam kan?"

Adel mengangguk pelan. Mama nya langsung mengacungkan jempolnya untuk memasakkan sang anak makan malam.

Adel sedari tadi hanya cemberut, disertai meringis sesekali saat pinggangnya nyeri lagi.

Sore tadi sehabis terbangun dari tidurnya, gadis itu merasakan sakit yang teramat pada pinggangnya, dirinya sudah meminum obat namun sampai malam hari pinggangnya masih sangat sakit, dan hal itu mengakitbatkan dirinya tidak dapat tampil pada pertunjukan theater hari ini, dan juga dirinya tidak dapat bertemu ashel yang hari ini merayakan sentaisai.

Meski begitu adel tetap menonton secara online dengan laptop di sampingnya.

"Bagaikan melempar batu ke danau"

"Di hatiku riak air meluas"

"Tak bisa dengan orang lain"

"Apakah ini tak boleh?"

Adel melihat lekat-lekat gadis yang bermonolog di panggung.

"Ah, temen kecil ya." Gumam adel pelan.

Memang bukan rahasia umum jika ashel dan zee adalah sahabat sebelum bergabung ke jkt.

Sedari tadi gula alias binatang peliharannya hanya berputar-putar diatas kepalanya.

Akhirnya tiba bagian monolog akhir.

"Yuk, kita naik kapal ke danau!"

"Kalau kau lelah mendayung"

"Tidurlah dalam dekapanku"

"Karena di dalam mimpi"

"Kita akan terus saling mencinta"

Zee terlihat mendekat, ashel bertatapan dengan matanya.

Setelah itu para penonton berteriak heboh.

Ada juga yang bertepuk tangan riuh dan ada pula yang tertawa.

Semuanya terlihat terkagum-kagum dengan penampilan ashel dan zee malam itu, kecuali seseorang yang sedari tadi hanya menatap layar laptopnya dengan malas.

Siapa yang akan bahagia dan bertepuk tangan melihat kejadian romantis di atas panggung, mereka berdua berpelukan, agak lain dari biasanya yang diakhiri dengan kedua orang yang akan saling memunggungi.

Gula kemudian mendarat di kepala majikannya dan turun ke mata adel yang masih fokus menonton, seakan tau majikannya sedang cemburu jarak jauh.

"Hah, kok gue kesel?" batin adel sambil menggelengkan kepalanya.








****


















Adel melirik secarik kertas di meja belajarnya, rencana  nya kertas itu akan ia bacakan untuk seseorang. Namun karena kondisinya yang tiba-tiba memburuk membuat semua itu tidak terjadi.

Seulas senyum tampak di sudut bibirnya saat di layar laptopnya tampak jessi yang membacakan surat untuk ashel.

"Dia punya banyak temen, jadi gak bakalan gak ada yang bacain surat," gumam adel.

Di depannya ada gula yang memakan sayuran, pipinya menggembung bergerak sangat lucu.

Anggap saja gula sedang menghiburnya sekarang, memang gula tak setenang poh namun binatang peliharannya itu tampak mengerti akan perasannya sekarang.

A 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang