"Gimana keren kan?"
"Kerenan gue kali nil,"
Lulu dan oniel memakai jas hitam untuk penampilan only today, keduanya tampak saling memperebutkan tahta siapa yang paling keren sambil bersenda gurau.
"Dih yang ada lu bedua kocak gak ada keren-kerenan nya." Adel hanya tertawa sesekali melihat perselisihan kakak kakaknya di jkt itu.
Gadis itu hanya duduk sambil bersandar dengan jaketnya, sesekali melihat member yang lalu lalang. Ada yang ingin perfom dan ada juga yang selesai untuk segera berganti pakaian.
Adel salah satu member yang beruntung karena cepat dalam bersiap-siap untuk pulang karena management juga mengetahui dirinya masih dalam masa pemulihan karena sakit pinggang nya.
"Del, mau minta foto dong. Boleh gak?" tanya Fiony sambil perlahan mendekat dengan ponsel yang ada di tangannya.
Adel tersenyum sambil mengangguk.
"Boleh kok, ce."
Kemudian Fiony berselfie berdua bersama adel. Sebenarnya seorang Fiony sangat mengagumi adel, dari semua member adel tampak cool dan keren dengan caranya sendiri.
Bahkan saat berperan menjadi pria di sharehouse, adel begitu keren dan tampan dalam memerankan peran sebagai aldo.
Fiony mengakui dirinya sebagai penggemar teman segenerasinya itu. Beberapa kali ia membalas tweet adel dengan kata bercanda namun adel membalas dengan nada bercanda bahwa dirinya lebih memilih flora.
Fiony juga sangat terkagum-kagum saat pertama kali melihat adel memotong rambutnya menjadi sebahu, itu sangat keren menurutnya.
"Makasih del."
Adel kembali duduk saat Fiony pergi berlalu. Dirinya melihat beberapa member yang berlari untuk bersiap menampilkan only today.
Gadis berkacamata itu beberapa kali menguap, dirinya jujur saja masih remaja dan ia sangat mengantuk ditambah dengan aktifitas yang cukup padat hari ini.
Ashel melihat itu, dirinya melihat adel yang terlihat bersandar di kursi ruang tunggu dengan mata yang terpejam karena mengantuk.
Ia perlahan mendekat.
"Kalo ngantuk kenapa gak tidur di dalem aja?" ucap ashel membuat adel dengan cepat membuka matanya.
"Engga deh, disana berisik."
Ashel hanya diam, dirinya perlahan duduk di sebelah gadis itu. Dirinya masih menggenakan seifuku berwarna merah dan belum berganti baju.
Jika ada ashel disampingnya begini seorang reva fidela jadi kesulitan untuk kembali tertidur.
Ashel melihat pergelangan tangan adel, disana hanya ada ikat rambut berwarna nila. Tidak ada gelang yang gadis itu kenakan seperti miliknya.
"Kok gelangnya gak dipake?" tanya ashel.
Adel meraba pergelangan tangannya. Ia baru ingat, tadi saking kesalnya dirumah dirinya menaruh gelang itu dilaci karena jika mengenakan gelang hitam itu dirinya akan terus teringat ashel, sementara mereka baru berbaikan malam ini.
"Anu.. itu naro d---"
"Del ayo fotoo dulu" panggil muthe menarik tangan adel hingga berdiri.
Gadis berkacamata itu melirik ashel yang terlihat cemberut, namun adel tetap berpose bersama muthe.
"Ihh gemes deh, makasih ya aldo hehehe," ucap muthe sambil tersenyum malu mengingat mereka berdua pernah di pasangkan menjadi sepasang kekasih di sebuah event mini drama di theater.
"Sama sama marmut," jawab adel pelan membuat muthe malah berlari dengan tertawa.
"Tadi nanya apa shel?" ucap adel pelan sambil menyampingkan rambut ashel yang terbawa angin kebelakang telinga gadis itu.
Ashel hanya terdiam membantu, sahabatnya ini bisa terkadang sangat menyebalkan dan terkadang bisa membuatnya seperti serba salah. Apalagi adel memiliki banyak fans di kalangan member membuatnya terkadang kesal juga.
"Engga, itu tadi nanya masalah emmm gelang." Jawan ashel pelan.
Adel mendekatkan dirinya sambil senyum dan ngomong lagi, "hmm gitu, terus-terus?"
Ashel yang ditatap sedekat itu jadi bingung dan lupa apa yang akan dirinya tanyakan.