Ashel duduk di cafe yang berlatar coklat sambil mengaduk minumannya, di depannya ada cila seorang gadis yang memiliki rambut bergelombang yang memakan cake dengan pelan sambil bingung menatap bestienya itu.
"Gimana grup lu? Baik-baik aja kan?" tanya cila seorang teman sekolah dan juga teman sebangku ashel saat kelas satu walau kini tidak sekelas lagi mereka masih dekat dan beberapa kali bertemu untuk mengobrol.
Ashel mengangguk "semuanya baik aja cil, ya cuman ada beberapa member yang lagi sakit. Tapi udah ditanganin sama management."
"Tapi lu banyak diem tau na," ucap cila lagi, gadis itu memang terkadang memanggil ashel dengan adzhana atau nana katanya lucu dan mau beda sendiri.
Yang ditanya cuman menghela nafas terus menyandarkan punggungnya ke kursi.
"Apa karna adel lagi?" tebak cila saat tau pertanyaannya tadi tidak dijawab.
"Gue gak tau cil mau gimana lagi sama dia."
Cila senyum "kok gak tau? Emang kenapa, bukannya lu pacar latihannya?"
"Kebanyakan ngelanggar."
"Ngelanggar apaan?"
"Dia, cinta sama gue." Ashel memijat keningnya menatap malas ke arah sahabatnya yang lebih memilih memakan cake terus menerus di depannya itu.
"Perasaan lo ke dia gimana?"
"Emang perasaan gue penting?"
Cila menatapnya malas, "gue nanya lu bales nanya. Jawab aja napasihhh!"
"Beneran lu mau tau?"
"Adzhana jangan sampe lu gue lempar meja cafe ye, ya mau lah." Tuh logat betawi nya keluar karna kesel.
Ashel gigit bibir bawah terus buang nafas berat "gue juga cinta sama dia."
Cila senyum lebar "gue tau hahaha keliatan kok."
Ashel yang diketawain cepet-cepet mukul tangan gadis berbando di depannya itu, dibalas tatapan tajam dari cila.
"Kalo suka ya lakuin apapun yang lu mau kedia, mau lu peluk, cium atau yang lain selama lu sama dia."
"Lu mikir kejauhan tau cil."
Cila mencondongkan badannya ke ashel yang masih terlihat pusing "gue kasih saran gini karna gue temen lo. Lakuin apapun yang lu berdua mau. Waktu gak banyak, kalo satu diantara lu berdua grad, emang lu sanggup?"
***
Beberapa minggu kegiatan di theater nampak sibuk walau sedang tidak ada pertunjukan, gadis-gadis itu tengah berlatih untuk latihan setlist. Tidak lupa dengan member generasi 10 yang tak kalah semangat melihat seniornya berlatih.
"Kita istirahat dulu," ucap sensei dance mereka sambil membungkuk sebelum keluar ruangan.
Gadis-gadis muda itu langsung berlarian untuk melakukan hal dikala istirahat seperti minum, makan, atau hal lain. Karena member yang kelebihan gula bahkan memilih mengulangi dance, daripada istirahat.
"Kak kapan-kapan makan sushi di restoran deket situ mau gak?" tanya callie salah satu junior generasi 10, ashel mengangguk sambil memeluknya.
"Boleh, panggil aja. Kalo gak sibuk aku bisa kok hehe."
"Sipp!" Callie ngasih wink terus kabur bersama teman satu generasinya entah kemana.
Ashel menghela nafas, kemudian meminum air mineral yang ada di dekat kursi bertuliskan namanya.