fever.

9.4K 959 30
                                    




















"D...del..." gumam gadis yang terbaring di kasurnya dengan mata tertutup.

Peluh membanjiri area pelipisnya.

Sang ibu buru-buru menempelkan bye-bye fiver, pada kening anak keduanya itu mengelus pelan pipinya dengan wajah gelisah.

Tas yang lumayan besar, ibunya sudah rapih sejak siang tadi.

Namun melihat anaknya nampak demam membuatnya cemas bukan main.

Dirinya mengambil ponsel, menelfon sebuah nomor yang akan membantunya hari ini. Jika ada satu orang dirumah yang akan menjaga anaknya maka dirinya tidak akan menelfon orang lain seperti ini.

***




















Ashel mengerjapkan matanya, sentuhan pada kedua pipinya sedikit mengusik gadis itu dari alam mimpi.

Ia mengucek matanya pelan, kemudian terkejut kala seorang gadis yang dikenalnya tengah berbaring tengkurap dengan jarak sangat dekat dengannya.

"K..ka..kamu ng..apain?" ucap ashel yang baru saja terbangun.

"Jagain kamu." Ucap gadis berambut sebahu itu.

"Mami aku kemana?"

"Pergi kerja, tapi gatega ninggalin kamu sendirian jadi minta tolong aku nemenin."

Ashel mencoba duduk, dengan cepat adel membantu menahan punggung gadis itu kemudian menaruh bantal di belakangnya.

"Kenapa mau-mau aja?" tanya ashel masih dengan bye-bye fever yang melengket di kening nya.

Adel rasanya ingin tertawa melihat hal itu, namun di tahan.

"Pertanyaan kamu gak butuh jawaban."

Ashel menaikkan alisnya.

"Kenapa?"

"Engga, gak usah di bahas."

"Ck, misterius banget."

Adel mencubit pipi gadis itu pelan.

"Istirahat shell, gak usah bawel."

Ashel hanya diam, sedikit mengerucutkan bibirnya. Ibunya juga tidak meminta pendapatnya untuk hal ini, dirinya jadi malu sendiri saat membayangkan adel menatap nya selama tidur.

"Kamu dateng dari kapan?" tanya ashel memecah keheningan.

Gadis di hadapannya itu terlihat berpikir, kemudiam melihat jam di ponselnya.

"Sekitar dua jam yang lalu."

Ashel reflek memukul paha adel.

"Gila, kenapa gak bangunin?"

Adel mengelus pahanya, ashel walaupun sakit tapi tenaganya masih saja sangat terasa dalam hal nabok menabok.

"Kamunya tidur, mana tega."

Gadis yang masih demam itu memutar bola matanya malas.

"Selama dua jam itu kamu ngapain aja?"

Adel tersenyum tipis.

"Liatin kamu, tidur."

"Dihh"

"Setidaknya aku tau alasan kamu gak bales chat, ternyata lagi demam."

Ashel menatap adel.

"i'm fine, i just miss talking with you."

Adel mendekat, merubah posisi yang tadinya tengkurap menjadi duduk bersandar di samping ashel.

A 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang