A2 - hiatus

1.8K 225 10
                                    

















A2 part 64 - last

Rasanya jika ashelnya bahagia, maka apalagi yang bisa adel perbuat jika tidak ikut bahagia atas keputusan yang gadis itu ambil walaupun perasaannya sakit.

Terkadang semua hal yang dirinya mau tidak dapat dikabulkan semesta, tapi gadis itu akan iklas melepas orang yang begitu dirinya sayangi. Inilah pembuktian cintanya, cinta adalah ketika seseorang rela berkorban bukan? Dirinya juga pasti akan menemukan kebahagiaannya, mungkin tidak sekarang.

Adel menutup mata, merasakan hembusan angin di balkon. "Ashel, ayo ketemu lagi di kehidupan selanjutnya, sebagai dua orang yang di takdirkan menua bersama."

Semenjak kabar pernikahan ashel yang tiba-tiba itu, adel hanya menjalani kehidupannya sebagai idol yang baik.

Kerap kali ia membuat kesalahan seperti tidak fokus dalam bernyanyi, gerakan yang tertinggal dan lain-lain.

Ia sedikit tidak fokus, kepala nya agak sakit setengah pusing.

seseorang dengan poni yang lucu menghampirinya.

"Mau eskrim?" Ucap suara itu.

"Thanks flo." Ucap adel berat.

"what's bothering you?"

"Gak ada flo."

"Bohong."

"Ya emang gak ada."

Kalian tau, ini tahun ke enam semenjak ashel lulus dan tidak bersama nya lagi. Kerap kali adel menyaksikannya lewat tv.

Ashel nya cantik sekali, hanya saja gadis itu hanya bermain di serial drama yang tayang malam hari, adel yang pegal pulang latihan harus menahan diri untuk tidak tidur demi menontonnya.

Pernah suatu ketika ashel di wawancarai oleh reporter gosip, tentang hubungan percintaannya.

Adel mendengus ia tidak mau menontonnya, untuk apa ia mengetahui rumah tangga mantan kekasihnya.

Gadis itu mematikan tv dan tidur dengan dada sesak. "Ini tahun ke-enam cel, rasanya masih rindu dan sakit sekali sekali."

Kembali ke flora, ia menepuk lengan adel dan senyum "semangat del." Adel membalas pelukannya pelan.
























"Selamat karna jadi center ssk meng." Ucap adel sambil duduk menikmati teh hangat di cafe.

Hari ini ada jadwal bertemu sahabat baiknya, ya gadis dengan senyuman manis yang kini mengaduk minumannya hanya tersenyum "makacii aderuu~" ucapnya lucu.

Marsha menerima bingkisan itu sambil menatap adel.

"Kamu murung kenapa?" Tanya marsha.

"Tadi aku nonton infotaiment news ca."

"Terus?"

"Kamu tau drama yang ada ashel?"

Marsha mengangguk "iyaa, mamaku suka nonton"

"Ashel ada bilang sesuatu sama kamu?"

Marsha menggeng, "kenapa emang?"

Adel mendengus, memang agak aneh. Saat ia menggunakan akun lainnya untuk mem follow akun instagram ashel, gadis itu sudah tidak aktif. Bahkan postingan terahirnya 5 bulan yang lalu.

"Weii aku nanya meng, kenapa bengong?" Marsha menggoyangkan tangannya di depan wajah adel.

"Ah iya, apa tadi?"

"Kamu nonton infotaiment, berita apa soal ashel?" Tanya marsha.

"Dia ngumumin bakal hiatus dari dunia sinetron." Adel menunduk. Sebenarnya adel sudah menanyakan ini ke kak indah dan gadis tertua di gen 9 itu mengatakan bahwa mungkin karna jumlah episode drama itu sudah melebihi batas.

Semua orang menyukai drama yang ashel bintangi, meski bukan sebagai pemeran utama tapi ashel menjadi peran penting yang selalu di tunggu penggemar sehingga rating acara itu kian melonjak dan menghabiskan banyak episode.

Dimana dia akan tau kabar ashel nya sekarang?

"Sumpah kak adel aku gak tau dia kemana." Kata marsha sambil megang tangan adel yang nampak lesu.

"Jangan pegang-pegang ca, nanti zee mu marah." Kata adel sedikit bercanda.

"Gak bakal marah, dia sibuk sama toko rotinya huft." Pipi nya menggembung lucu.

"Dia mau roti kamu kali." Kata adel menggoda sambil tertawa saat marsha menutup dada nya sambil marah.












Gadis dengan rambut sedang itu melamun lagi, ini tahun ke 7 nya tanpa ashel dan gadis itu malah menghilang lagi, sama seperti tahun-tahun yang ia lalui sebelumnya saat ashel pergi dan datang dengan kabar menyakitkan.

Ia berlari di sepanjang jalan sambil memikirkan ashel, padahal tujuan utamanya pergi berjalan sore hari itu hanya untuk melupakan ashel namun dia lupa, kaki nya menuntunnya ke tempat dimana mereka sering bertemu dan merasakan bibir masing-masing itu.

Ia berlari di sepanjang jalan sambil memikirkan ashel, padahal tujuan utamanya pergi berjalan sore hari itu hanya untuk melupakan ashel namun dia lupa, kaki nya menuntunnya ke tempat dimana mereka sering bertemu dan merasakan bibir masing-masing itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel memandang langit sambil menghela nafas "hey? Dimana pun kamu. Langit yang kita pandangi masih sama kan?"

kemudian ia mengusap wajahnya, ah rindu sekali dengan ashel nya.























lanjut yang udah lama heheheh

A 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang