[ dedel post a new video on tiktok!]
Ashel yang memakan cereal di kasurnya langsung mengetuk notif yang masuk di pop up ponselnya itu.
Loading beberapa saat, matanya membulat saat melihat video yang gadis berambut sebahu itu posting.
"Gilaa," gumam ashel dirinya menonton sampai habis sekali. Kemudian menaruh ponselnya.
Gadis itu menetralkan jantungnya yang tidak aman, kemudian membuka ponselnya lagi. Kembali menonton ulang sampai lima kali, kemudian ia berkomentar.
"Adel emang gila, dia sadar gak sih bikin ginian?"
monolog, cuman ngomong sama tembok doang.
Ashel menyukai adel yang imut, dan berpenampilan menggemaskan. Entahlah dirinya sangat ingin mencubit pipi gadis itu jika sudah menggukanan kunciran lucu yang dirinya biasa pakai saat academy.
Tak lama adel membalas komentarnya, ashel terus mengscroll komentar yang tidak kuat melihat adel yang sangat menggoda iman.
Apalagi saat gadis itu menemukan komentar teman segenerasi adel yang juga meninggalkan komentar dengan nama gadis itu, siapa lagi kalau bukan presiden ayam yaitu fiony.
Orang yang dirinya sukai memang disukai oleh banyak member, adel memang populer.
Ashel sedikit tersentak, ponselnya berdering.
"Kenapa nelfon?!!"
Gadis di seberang sana terdengar terbatuk, karena terkejut.
"Kamu kenapa komen marah marah, galak."
"Lagian bikin vidio gak jelas lu del."
Adel mengeryit tentu saja karna itu panggilan telfon jadi ashel tidak dapat melihatnya.
"La lu la lu, nih sekarang?"
"Suka suka wleee!"
"Aku jadi mau up vidio juga."
"Jangan yang aneh aneh."
"Sama kayak yang kamu buat."
"JANGAN!"
"kenapa sih ahaha ngegas banget."
"Aku belum nyiapin.."
"Nyiapin apaan? Kan tinggal buka tiktok terus nonton."
"Nyiapin jantung ahahah."
"Urus jaringan gorong gorong aja sana del."
Beberapa saat kemudian gadis yang lebih muda meminta mengalihkan panggilan mereka menjadi vidio, ashel menerimanya kemudian sedikit membenarkan ikatan rambutnya yang asal-asalan. Senyum tipis ke arah kamera yang memperlihatkan adel tengah berada di kamarnya, dengan pensil dan spidol.
"Kalo kamu deket sini bisa kucubit shell, sakit malah makin cantik."
Rasanya panas, iya pipinya panas. Perutnya geli? Gak tau deh ciri-ciri penyakit apa, yang pasti ashel pura pura batuk dan tersenyum tipis.
"Apasihh, gajelas."
Adel menaikkan bahunya pelan, kemudian mengalihkan fokusnya ke arah kanvas.
"Temenin aku gambar, mau gak?"
yang ditanya mengangguk semangat.
"Sebenernya aku juga lagi mau makan," sahut ashel mengangkat mangkuk putihnya.