enjoy jangan nangis jelek.10 juni 2028
"Kak kalo di lagu tsundere ekspresinya kayak gimana?"
Adel memperaktekkan beberapa ilmu yang dikuasai nya selama beberapa tahun menjadi member. Junior generasi baru sangat menyukai saat adel mengajarkan sesuatu karena gadis itu sangat ramah dan tidak marah saat kebanyakan diantara gen baru yang sering salah gerakan.
"Kalian istirahat dulu, nanti lanjut lagi." Ucap adel sambil senyum.
Menghapus keringatnya sambil meluruskan kaki di theater.
"Kak olla mana?" tanya kathrina yang juga ikut menyusul duduk disebelahnya.
"Tadi katanya mau benerin poni, tunggu aja. Kenapa nyariin dia?"
"Itu mau tanya mau jahit baju dimana buat nikahan ashel bul---" ucap kathrina dengan wajah bahagia membuat adel terbatuk.
"Hah?"
Kathrina diam, tentu saja alasan marsha dan indah tidak memberi tahu alasan ashel pergi ke luar negri adalah karena takut dia keceplosan seperti sekarang ini.
Gadis itu mulai gugup, oniel,ashel dan yang lain sudah mewanti-wantinya agar tidak membocorkan pernikahan ashel.
"siapa yang bakal nikah? Aku gak salah denger kan?" Adel megang bahu kathrina dengan gemetar.
"I..iya kak. Ashel yang mau nikah." Ucap kathrina pasrah, ini semua salahnya harusnya dia tidak berbicara dengan gegabah. Namun adel yang marah seperti tadi jujur sangat menakutkan.
"Kapan?" tanya adel. Suaranya jadi pelan. Bahu nya melemas seketika.
"Juli. Bulan depan."
Adel duduk sambil merenung, entah kepalanya seolah kosong.
Fakta yang membuat hatinya sekali lagi sakit. Beberapa minggu lalu dirinya mengira ashel akan datang menetap atau kembali padanya, tapi malah semuanya seperti berbanding terbalik dari perkiraannya.
"Tin,"
"Hmm?"
"Bisa pinjem handphone lu gak?"
"Buat apa kak adel?"
"Sekali ini aja bantuin gue."
"Harus banget kamu milih di bulan itu, shel." Batin adel. Semua tentu saja sudah tau bahwa bulan juli adalah bulan kelahirannya.
***
16 juli 2028
Hari ini adalah hari ulang tahunnya, namun gadis itu tidak ada sedikitpun raut bahagia di wajahnya.
Adel memegang pembatas besi, dan melihat sungai tempat kesukaannya dan ashel biasa bersama.
Beberapa minggu lalu dia mengirimi ashel pesan untuk datang di tempat ini dengan handphone kathrina.
Adel menoleh melihat ashel yang turun dari mobilnya, gadis itu sudah sangat handal menyetir.
Angin malam membuat anak rambutnya beterbangan. Adel masih ingat betul bagaimana dia berusaha menghilangkan sesak di dadanya selama bertahun-tahun.
Dia masih ingat, menangis sepanjang malam, bahkan meminta pada tuhan agar dirinya bisa melupakan ashel karena jujur begitu sakit menunggunya kembali.
Dan betapa banyaknya energi yang terbuang selama ini untuk bisa terlihat baik-baik saja.