"Ini gambar....pohon," gumam ashel. Kedua tangannya melukis di kaca mobil yang berembun terkena hujan.
"Si gabut," ucap adel.
"Biarin," jawab ashel.
"Lagian ada aku, kamu malah gabutin hal lain."
Ashel melirik gadis berjaket hitam itu.
"Kamu nya diem mulu dari tadi,"
Adel menarik tangan ashel yang masih betah menggambar embun di kaca mobil.
Kemudian menggenggam nya, memasukkan tangan kanan ashel kedalam kantong jaketnya.
"Dingin tau shell,"
"Udah anget del."
Adel hari ini akan mengantarkan gadis itu pulang, setelah menginap sehari menemaninya. Orang tuanya sering keluar kota bersama saudaranya dan jika sang ibu yang menemaninya ke dokter hari ini maka akan sangat rumit dan heboh, maklum gadis berambut pendek itu adalah kesayangan. Satu satunya anak gadis di paling kecil di keluarganya.
makanya adel menyarankan ide untuk ashel saja yang menemaninya terapi hari ini, dan sang ibu juga setuju.
Ashel juga sempat bermain-main bersama gula.
"Kamu kalau galau curhat ke gula del?" tanya ashel diikuti senyum.
"Emm, gula tau banyak." Sahut adel mengangguk.
"Gamau pake jaket?" tanya adel.
Ashel menggeleng.
"Kalo dingin bilang ya," sahut adel menepuk-nepuk pundak gadis itu.
"Jangan digituin, nanti aku ketiduran."
"Tidur aja gapapa, ada pundak gue ini." "
Adel melihat hujan diluar, kemudian teringat mimpinya kemarin yang belum dirinya ceritakan.
"Aku mimpi beli rumah di samping rumah kamu, tetanggan."
"Ahaha kalo kajadian beneran kita bisa ketemu tiap hari" jawab ashel.
"Mending satu rumah biar gampang," ucap adel membenarkan letak kacamatanya.
"Dihh" ucap ashel.
"Yaudah deh, besok aku beli." ashel tertawa bisa bisanya gadis itu memikirkan membeli rumah dengan wajah datar.
Ashel tersenyum tipis, masih dengan cubitan nya pada lengan adel. Gadis berkacamata itu meringis, meski tidak terlalu sakit.
"Kalau hujan gini jadinya mau kemana del? deres banget lagi," tanya ashel, gadis itu benar-benar menyandarkan kepalanya pada pundak adel.
Rencana nya mereka akan pergi bersama menghabiskan hari, namun karena cuaca yang kuranh mendukung mungkin hal itu akan ditunda, entahlah tergantung cuaca.
"Kerumah kamu aja,"
Ashel menghirup aroma parfum adel pada jaket yang gadis itu kenakan, bersandar sambil memeluk pinggang gadis itu sepertinya adalah kebiasaan baru yang menarik.
"Beli makanan ya nanti online aja tapi," tanya ashel diangguki oleh gadis itu.
Kedua mata itu bertatapan dengan akhir senyuman salah tingkah.
"Jadi kamu ngantarin aku doang nih?"
"Aku mau kerumah kamu, numpang tidur siang." Sahut adel yang mulai mengusap matanya dari balik kacamata dan sesekali menguap.
"Ahaha kamu yang ngantuk jadinya del."
Adel menepuk pucuk kepala gadis yang bersandar di sampingnya itu.
"Nanti gantian ya, i wanna lay on your shoulders and forget everything."
Ashel tersenyum, kemudian mengangguk.