"Hai, gimana kabarnya?"
Ashel yang sedang duduk di kasurnya membulatkan mata mendengar dan melihat gadis dengan hoodie hitam di depan pintu kamarnya.
"Adel?"
Yang ditatap cuman melangkah maju, menaruh beberapa buku dan makanan ringan di depan pintu kemudian melangkah mundur lagi.
Ashel bangkit dari duduknya sambil merentangkan tangannya ke samping, seolah olah minta peluk.
Orang udah covid dari lama, tapi baru di jenguk sekarang. Siapa yang gak bete?
Adel membuka masker putih yang masih terpasang menutupi hidung dan bibirnya setengah.
"Gak boleh," ucapnya meski tanpa suara. Namun ashel masih dapat melihat gerak bibir gadis di hadapannya itu.
Adel tersenyum kala ashel merenggut lucu di depan pintu.
"Kalo diliat langsung kamu makin gemes ya, makin gembul." ucap adel.
Yang dibilang gembul malah makin menekuk mukanya.
Adel duduk sambil memeluk tulutnya sendiri di hadapan pintu, ashel ada di dalam kamarnya. Hanya pintu jadi pembatas mereka.
Sengaja tidak ditutup, mau mengagumi wajah satu sama lain.
"Hasil tes ku belum keluar,"
Adel mengepalkan tangannya ke udara. "Semangat. Pasti negatif kok."
"Amin, doain aja ya del."
Adel mengangguk.
"Aku doain kamu terus kok." Sambil tersenyum bulan sabit.
"Kamu beli buku?"
" dikamar terus pasti bosen, kali aja mau baca-baca buku komik, aku abis dari toko komik tadi, sekalian beliin cemilan buat kamu."
"Repot-repot amat deh."
"Gak apa-apa shell, santai."
Ashel menaruh beberapa cemilan itu di mejanya, kemudian kembali duduk berhadapan dengan adel, meski ada jarak yang harus dirinya buat demi kesehatan mereka berdua.
"Kamu tumben kesini gak ngabarin, sok-soan suprise?"
Yang ditanya menggeleng.
"Hp ku habis batre, terus tiba-tiba kepikiran kamu,
tiba-tiba kangen. Obatnya ketemu kan?"Yang ditanya cuman ngangguk pelan. Gak tau mau ngomong apalagi.
Hening beberapa saat, adel cuman sibuk bersandar di dinding lorong sambil menatap ashel yang lagi duduk besila di depannya itu santai. Sementara yang ditatap sedikit keliatan salah tingkah, ngeliat ke arah plafon terus kek nyari cicak.
"Shell, tadi aku buka ig kan pas dirumah, sebelum otw kesini dan sebelum hp ku low."
"Rinci banget, iya adel liat apa di instagram?"
"Kalo liat explore instagram tuh banyak yang lagi jalan jalan, aku nya jadi bayangin liburan bareng kamu."
Ashel senyum.
"Nanti kalo aku udah sembuh."
"Hemm, iya maybe someday. Kalo keinget rumah nenek jadi keinget kamu pas main petasan malam tahun baru tuh."
Adel cerita sampe sedikit senyum tipis, ashel cuman liatin dengan muka lucu nya.
Dari tadi cuman ngunyah makan roti coklat terus.
Adel senyum lagi, tapi kali ini sambil mengaitkan tali maskernya kemudian liat jam yang ada di pojok lorong.
"Udah malem, aku pulang ya?"
Ashel yang masih makan roti sedikit tersentak.
"Kok cepet banget?"
"Mau ngerjain tugas, lagipula aku ijin keluar sama papa tadi buat ke toko buku doang. Masa sampe berjam-jam."
"Bilang aja toko nya rame jadi antri."
"Segitu kangennya lo sama gue? Hahaha."
adel bangkit, ashel masih duduk bersila tapi malah menatap tanaman hias di jendela.
"Engga, cuman saran aja."
"Sayang nya saran nya jelek shell hahaha."
"Aku beneran mau balik, gak mau liat sini dulu sebelum aku pulang?"
Ashel melirik dikit, melihat adel yang yang berdiri di depannya.
"Yaudah balik sana, jangan alesan gak bales chat karna hp mati ternyata main game lagi. Alesannya basi."
Adel memperlihatkan handphone nya ke arah gadis itu.
"Emang mati loh, nih liat. Mending juga main game lupa waktu daripada lupa kamu."
"Ck apasih del, gak lucu."
"Orang dijenguk tuh happy, jangan marah marah."
Yang memasang buka bt di dalam kamar mana bisa marah kalo suara berat di depannya itu sudah tertawa sambil bersandar di tembok.
"Buku nya jangan lupa dibaca kalo gabut, aku gak usah ingetin kamu makan. Udah gembul gitu."
"Idihh, yang gembul siapa!"
Adel berbalik. Kalo berdebat lagi dia gak bakalan pulang-pulang nanti.
"Bentar lagi aku telfon ya,"
Ucapnya sambil melambaikan tangan, kemudian berbalik badan."Eh dell."
"Hmm?" Yang dipanggil berbalik lagi, melihat ashel yang memunculkan kepalanya di balik pintu.
“Kalo udah sampai kabarin, hati-hati.”
Adel senyum di dalam masker, sambil mengacungkan jempolnya.
Akhirnya mood sy kembali, alias komen yg banyak fren. Oh iya bapernya disini aje.