Ashel memakai tas sekolahnya sambil menuruni anak tangga sambil beberapa kali mengecek handphone, sesekali lirik kiri kanan.
Beberapa orang sudah pulang dari sekolah, ada yang mampir buat jajan di depan gerbang sampai nunggu jemputan bahkan ada yang bawa motor atau mobil sendiri. Tapi gadis dengan jepitan kupu-kupu itu masih keliatan menunggu seseorang.
Dilain tempat seseorang dengan seragam olahraga berjalan pelan. Sedikit senyum liat ashel yang bersandar di dinding sambil mengibas-ngibaskan rompi sekolahnya karna siang hari itu lumayan panas.
Gadis itu datang dari arah belakang, senyum tipis kemudian mencolek bahu ashel.
Yang dicolek tentu saja reflek berbalik sambil ancang-ancang mau mukul, tapi gadis itu langsung senyum terus berganti lagi dengan wajah pundung, sifat ashel yang beneran lucu dimata adel.
"Kamu lama banget!" ucap ashel sambil bersedekap.
"Sorry, tadi main basket dulu baru boleh balik," adel mendekat turunin separuh maskernya.
Ashel cuma diem, entah kenapa jantungnya jadi marathon begini. Di jemput pacar sepulang sekolah sebenarnya adalah impiannya sedari dulu, melihat adel yang hari itu memakai seragam olahraga dengan keringat yang sedikit mengalir di pelipis gadis itu membuatnya tidak berhenti berfikir adel begitu keren.
"Yaampun aku lupa ngambil," gumam ashel memeriksa tas nya.
"Lupa apaan?"
"Botol minum,"
"Ketinggalan di kelas?" Tebak adel.
Ashel mengangguk.
"Yaudah ayo aku temenin masuk buat ngambil." Adel menarik rompi ashel terus megang pundak gadis itu seperti main kereta, sifat anak kecilnya memang tidak bisa di bohongi.
***
Beberapa teman sekelas ashel tentu saja memandangi gadis di belakang ashel yang memakai seragam olahraga yang berbeda dari sekolah mereka.
Adel, seperti biasa santai. Melihat sekeliling ruangan kelas ashel, bangku kesayangannya itu berada di baris kedua.
"Temen kamu tau jeketi?" Bisik adel.
"Tau."
"Tau aku dong berarti?"
Ashel cubit perut adel saat gadis tinggi itu malah mau buka maskernya di depan teman sekelas ashel yang sedang siap-siap juga mau pulang.
"Mau ngapain lagi begitu del?"
"Cuman mau disenyumin."
Ashel buru-buru ambil botol miliknya di dalam laci kemudian senyum ke arah temen sekelasnya sambil menarik adel keluar.
"Jangan betingkah deh del."
Adel malah liat-liat ruangan kelas lain terus nunjuk salah satu ruangan indoor di ujung sana.
"Itu tempat apa?"
Ashel jalan mengikuti adel yang buka pintu kaca itu, kondisi di ujung ruangan itu sudah sepi. Karena kelas di sebelahnya sudah pulang duluan.
"Wededeh keren banget lapangannya indoor." Gumam adel sambil lari-lari mengitari ruangan itu.
Ashel mendekatinya perlahan, gak bisa seleluasa adel yang lari kesana kemari karna dia pake rok.
Gadis yang energinya terus bertambah itu semakin heboh liat bola basket nganggur, sesekali mendribble dan memantulkan bola itu kesana kemari.
"Ayo balik del."