Ashel meregangkan kedua tangannya, menaruh tas ransel miliknya di samping sambil membuka lembaran pertama dari buku kecil yang baru dibeli kemarin.
Pandangannya tertuju pada ruangan yang cukup luas, sofa sedang berwarna abu yang nyaman, cermin, meja kecil dan tumpukan cemilan tergantung di rak kecil pada dinding bercat pastel, tidak terlalu terang itu.
Gadis itu menutup matanya, meski adel berkata dirinya jarang ke apart milik keluarganya ini namun tempat itu masih terasa bersih dan wangi.
Ashel menaruh bantal kecil di pangkuannya sebagai alas, untuk menulis.
Sementara itu suara gemericik air terdengar tidak begitu jauh dari sana, tentu saja nona muda itu sedang mandi selepas menjemput ashel siang tadi.
Gadis dengan cardigan pink itu menghela nafas pelan sambil membuka tutup pulpennya, menulis beberapa kata pada lembaran pertama buku kecil itu.
Ashel terkejut kala suara pintu dari samping terdengar, "aku mandi nya lama gak?" Ucap adel sambil menggosok rambutnya dengan handuk.
Ashel menggeleng. "Engga,"
Adel yang sudah menggunakan baju tidur lengkap itupun langsung berdiri di sebelah ashel yang terlihat nyaman duduk di sofa, senyum sambil mengulurkan tangannya.
"Hmm? Kenapa?"
"Aku beli sesuatu buat kam---."
"Del, kan udah aku bilang jangan beli barang samaan, kamu gak inget beberapa hari yang lalu kakak sta--"
"Aku tau cell, makanya aku beli barang yang mereka gak mungkin curiga ataupun tau."
Ashel menerima uluran tangan itu. "Apa?"
"Ikut aku dulu makanya," tarik adel pelan.
Ashel bangkit, mau ketawa melihat handuk putih yang masih ada di bahu adel, mirip abang bakso komplek.
"Kamu jangan aneh-aneh." Ucap ashel.
"Engga, beneran."
Adel sedikit berganti posisi, membuat ashel di depan. Kedua tangannya memegang bahu gadis itu seperti anak kecil yang sedang bermain kereta-keretaan.Ashel melihat sekeliling kamar mandi, kemudian melihat adel bingung. "Hadiahnya disini?"
Adel mengangguk kemudian menunjuk sesuatu di depan rak kecil.
"Gemes gak?" bisik adel pelan.
Ashel tertawa pelan melihat dua cangkir berwarna kuning dengan dua sikat gigi juga berwarna serupa, ada bebek kecil disana bahkan inisial nama mereka.
A1 - A2
"Inimah gemes banget adellll." Ucap ashel sambil mengangkat cangkir dengan sikat gigi miliknya.
"Aku tau gak gampang buat ngelakuin hal manis pas banyak orang, tapi aku harap hadiah kecil ini bisa bikin kamu seneng dan inget aku terus." Ucap adel sambil mengelus rambut ashel pelan.
"Kuning banget nih hahah" balas ashel memperlihatkan cangkir miliknya.
"Namanya juga ranger kuning hehe."
Ashel senyum manis, benar kata gadis itu. Barang couple seperti baju, gelang, topi, maupun sandal seperti yang mereka beli terkadang menimbulkan kecurigaan bagi orang banyak terutama beberapa staff, ide gadis itu membelikannya hal lucu seperti ini membuat ashel senang tentu saja.
***
"Kamu nulis apaan?" tanya adel.