Adel mengambil salah satu boneka miliknya, kemudian dibawa ke ruang tamu. Tiduran di sofa sambil megang boneka itu, gak jadi lanjutin game karna udah terlanjur ditinggal dan berakhir kalah.
"Jadi gini rasanya berantem sama pacar." Gumam adel.
"Shell, maafin gue. Ya gue tau lu suka banget di peluk tapi tadi gue malah lebih milih game daripada meluk lu."
Adel mengangkat boneka itu. Berbicara seolah boneka itu adalah ashel.
Kemudian cemberut "jadi, jangan marah ya."
Gadis itu mengambil ponselnya, mengetikkan beberapa pesan untuk ashel, setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit, adel menghela nafas sepertinya ashel benar-benar marah padanya.
Adel memeluk boneka nya lagi, matanya jadi berat.
Boneka itu memang boneka yang sering ashel peluk ketika tidur di kamarnya membuat aroma ashel menempel.
"Gue janji bakal berusaha jadi pacar yang baik." Kemudian tak lama gadis itu tertidur.
***
Adel sedikit terganggu dengan suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring, gadis itu perlahan membuka matanya dan pemandangan pertama yang dirinya lihat adalah ashel yang sedang duduk bersila sambil makan mie goreng di meja ruang tamu rumahnya.
Ashel yang menyadari pergerakan orang yang tadi sangat pulas tertidur langsung berbalik.
"Kamu udah bangun?" Adel mengangguk, usap matanya pelan. Takut ternyata cuman mimpi.
Adel hanya menggaruk lengannya, ashel sudah selesai dengan makanannya.
"Aku balik karna lupa kunci cadangan rumah, beneran tadi cuman kerkom terus lupa makan."
"Gak apa-apa, aku seneng kamu kesini lagi."
Ashel menatap adel yang hanya memainkan tangannya sendiri, sambil menatap lantai.
"Cell, emm kamu gak mau aku ngapain gitu?"
Ashel memakan permen gummy nya, "gak usah basa-basi del. Ayo mana pelukan buat akunya?"
"Aku gak enak kalo langsung meluk, takut kamu risih."
Ashel tertawa, kenapa adel jadi kayak anak tk yang sudah dimarahi begini.
"Gak apa-apa beneran del. Aku yang salah karna udah egois tadi."
"Aku gak ada pikirian sampe kesitu cell."
"So this is your first lovers quarrel?"
Adel mengangguk pelan.
"Gimana rasanya?"
Adel ikut duduk di karpet bersama ashel, kasihan setiap kali berbincang gadis itu harus mendongak karna dirinya duduk di sofa.
"Ya engga enak, gak tau mau ngapain. Aku chat juga kamu gak bales. Jadi aku curhat ke boneka ini doang"
"Boneka nya tau banyak isi curhatan kamu berarti."
Kedua mata itu bertemu, terus senyum.
"Maafin aku yang lebih mentingin game"
"Iya dimaafin. Lagipula kamu udah yang paling baik kok."
"Tadi bilangnya aku pacar remed." Sindir adel.
"Tadi remed sekarang udah engga."
Adel menyapu bagian pony depannya kebelakang.
"Del.."
"Hmmm?"
"I need your hug, sekarang."
Adel lempar bonekanya ke sofa, terus peluk gadis yang masih asik makan gummy di hadapannya, kepala belakang ashel di usap sayang. Ashel senyum, emang mereka gak bisa marahan lama yang ada kalo makin lama makin bucin titan nya.