"Mau minum gak?" tanya ashel sambil menuang air dingin di mug adel.
Yang ditanya menggeleng. "Gak usah, hehe."
Adel memakai kaos orange dan menaruh hoodienya di gantungan, siang hari ini masih sempetin mampir kerumah ashel. Alasannya karna pengen bawain makanan aja, janji beberapa hari yang lalu karna cuman bisa ngasih mie cup ukuran mini doang.
"Kamu nya aja makan yang banyak," adel menaruh bantal di paha nya sambil fokus melihat ashel makan.
Bukan cuman fokus liat ashel juga, tapi pikirannya kemana-mana. Mikirin hal lain juga sampe dia di titik ngusap muka sendiri sambil nunduk, total pusing.
Ashel yang melihat adel terlihat lebih banyak diam kemudian menelan makanannya dengan cepat, sambil pegang tangan adel yang masih mainin sendok di meja.
"Hey, are you okay?" tanya ashel.
"Hah?"
"Kamu, dari tadi diem aja."
"Gak apa-apa, lagi pengen aja cell."
"Bohong."
Adel tepuk pelan punggung tangan ashel.
"Beneran,"
"Beneran gak mau jujur?"
Adel diem, mencoba buang semua hal yang dia pikirin sekarang.
"Jangan cuma aku yang kamu dengerin, aku juga bisa dengerin cerita kamu tau del."
"Cuman masalah kecil, gak usah dipikirin. Aku cuman cape cell lagi banyak kegiatan."
Adel senyum tapi keliatan banget lagi cape, sampe beberapa kali mijet keningnya sendiri.
Ashel langsung bangkit, duduk di sebelah adel terus gadis berambut sebahu itu sudah tau, dimana harus menaruh kepalanya.
"Di luar sana banyak banget hal gak enak, pahit, dan nyakitin. Tapi kalo ketemu kamu semuanya ilang gitu aja dan aku berterima kasih banget sama kamu." Bisik adel, memejamkan matanya aroma bubblegum ashel kecium banget sama dia, bener-bener bau sampo anak-anak.
"Kamu jangan sok kuat, kamu bukan superhero." balas ashel.
"aku emang kuat, bisa jagain kamu."
"Ck, kalo emang lagi masanya lagi lemah ya lemah aja kali del."
"Hmmmm..."
"Lagi kepikiran orang yang gak suka kamu ya?"
"Bawel."
"Kok jawabannya gak sesuai sama pertanya---"
"Gak mau kamu nya kepikiran."
"Kalo soal kamu mana bisa aku gak kepikiran?"
"Pikirin yang lain aja."
"Adeeel ih!!"
"Kenapa?"
"Jawab dulu."
"Dirumah banyak masalah, aku kesini mau isi energi, ketemu kamu. Mana nanti ada kegiatan jadi mau begini dulu bentar."
Ashel diem, sambil menepuk kepala orang yang bersandar padanya itu pelan.
"Aku sedih kalo kamu ada yang jahatin." Cicit yang lebih tua.
Adel buka mata, sedikit mendongak liatin ashel. "Yang bilang aku dijahatin siapa?"
"Aku baca komen tentang kamu."
Adel senyum mainin tangan ashel. " kamu mana pernah dengerin aku, dibilang jangan dibaca masih aja bandel."
"Aku heran tau, del. Kamu di gituin gak marah."