"Kalo yang ini sakit gak kak?"
"Kalo gerakin kayak gini gimana kak?"
"Kak gitu keren, besok kayang dah ni."
Gita seorang member dari generasi ke-7 itu hanya tertawa saat seseorang membajirinya dengan pertanyaan-pertanyaan lucu dan aneh.
"bisa sih bisa del tapi gak kayang juga weh, bisa encok gue." Jawab gita sambil tertawa.
Adel ikut tertawa, gadis itu tiba di tempat latihan terlalu cepat dan dirinya memilih untuk mengobrolkan beberapa hal tentang kesehatan bersama gita yang sempat bersamaan mengalami cidera bersamanya. Bahkan gita pernah meminjamkan adel alat untuk mengatasi sakit pinggangnya.
Adel jadi kagum, meski terlihat dingin dan kurang peduli pada hal sekitar ternyata sang senior sangatlah baik hati tidak seperti pemikiran awalnya itu.
"Semangat terus kak gita," ucap adel tersenyum.
"Lu juga del." Balas gadis itu.
***
"Hai marsha cantik manis," ucap adel sambil memakai jaket kesukaan dan topi hitamnya, gadis itu bertemu marsha di lobi fx.
"Ada mau apalagi nih kak adel heheh," ucap marsha tersenyum malu.
Adel memasukkan tangannya kedalam jaket.
"Ashel ikut latihan tadi?" tanya adel lagi.
Itu karena dirinya cepat datang dan menyelesaikan latihan dengan cepat, namun karena jemputannya tidak kunjung sampai, gadis itu tidak sengaja ketiduran setelah latihan jadi dirinya tidak tahu siapa saja member yang datang selain beberapa yang dirinya lihat tadi.
Marsha mengangguk pelan.
"Baru aja turun kak, mau pulang katanya." Jawab marsha.
"Oh makasih ya macaaa, bye!" ucap adel sambil tersenyum dan berlari ke luar.
Dirinya ingin melihat ashel sebelum pulang, seperti biasanya hanya melambaikan tangan ataupun saling melempar senyum.
***
Adel menyipitkan matanya, di luar hujan dan cukup deras.
Pada parkiran gadis itu melihat ashel yang sedang bersama seseorang.
"Kenapa sih gapernah pake baju yang tebelan dikit," gumam adel mencoba mendekat.
Seperti kejadian beberapa hari yang lalu, ashel hanya memakai baju kaos bergambar karakter anime. Ia dapat melihat gadis itu menggigil.
Namun, langkah adel harus terhenti kala seseorang di samping ashel itu membuka jaketnya dan memakaikannya ke tubuh ashel, orang itu menepuk kepala ashel dan dibalas pukulan pelan oleh gadis itu.
Adel tersenyum, kemudian mengecek ponselnya.
Chatnya beberapa jam yang lalu saja tak dibalas oleh gadis itu.
Apalagi saat melihat mobil putih yang berhenti di depan mereka berdua, adel baru menyadari saat gadis yang tidak memakai jaket itu membuka maskernya.
Zee menarik tangan ashel pelan, satu tangannya di taruh di atas kepala gadis itu agar tidak terkena hujan saat masuk kedalam mobil.