"Kalian yakin mau pergi?" tanya mama adel sambil memasukkan beberapa bekal makanan ke tas ransel anaknya yang lumayan besar itu.
"Cuman 2 hari kok mah, abis itu pulang. Mama percaya dong kalo kita udah gede." Ucap adel membuat mama nya langsung mencubit pipi putri satu-satunya itu.
"Kamu aja belum punya ktp reva." Ashel senyum abis itu pamerin ktp punya dia yang baru jadi beberapa hari lalu.
"Nanti juga punya, yaudah ya kita berangkat." Mama adel senyum sambil melambaikan tangannya ke arah dua gadis yang menaiki taksi online dengan tenang.
"Hati-hati ya reva, acel. Kalo reva nya bandel cubit aja acel." Sahut mama nya lagi membuat ashel mengacungkan jempolnya ke arah mama adel.
Mobil itu berjalan cepat ke arah stasiun kereta.
"Tau video tiktok yang ini gak?"
"Yang ini gerakannya susah, udah tau mata gue min!"
"Yaelah ci jess ini tuh gampang tau."
"Heh bocil kalo gampang lu aja sendiri yang bikin." Jesslin ngegas, kathrina jadi cemberut.
"Maunya sama ci jesslin!!"
"Atin sama ci jesslin kenapa berisik banget?" suara protes yang lembut dari member yang lagi membenarkan rambutnya itu terdengar, sedikit memutar tubuh hanya untuk melihat suara gaduh di belakang kursinya.
Kathrina menggembungkan pipinya, "ini cici gak mau diajak bikin tiktok cell."
"Lu nya yang milih gerakan yang susah." Ucap seniornya itu membela diri.
Ashel hanya menggelengkan kepalanya, tak habis pikir. Di dalam bis menuju tempat kegiatan keduanya masih saja berdebat.
"Yaudah tin, cari vidio yang gampang biar ci jess bisa ikut." Saran ashel.
"Yaudah nih," kathrina menyerahkan ponselnya ke seniornya itu. Jesslin tertawa sambil menggeser beberapa video yang sudah kathrin like.
Ashel yang melihat kedua orang yang duduk di belakangnya itu sudah akrab langsung menghela nafas lega dan membuka kamera depannya, ngaca. Seperti kebanyakan gadis pada umumnya.
Di sisi kursi bis lain adel melihat ashel sambil senyum-senyum sendiri. Melihat ashel yang tampak dewasa saat memberi saran pada dua orang di belakang, sesekali gadis itu akan tersenyum tipis atau menggigit bibir bawahnya, dia tidak boleh menunjukkan rasa cintanya disini pokoknya harus cool.
Apalagi wajah lucu ashel yang serius ketika mendengar kathrina berbicara, kedua mata bulatnya seperti anak kucing yang sedang mengangguk lucu.
"Senyum mulu, nonton acara lawak kah?" ucap suara yang tiba-tiba duduk di sebelahnya. Adel yang terkejut langsung memperbaiki posisinya menjadi duduk tegap, bukan lagi menyamping.
"Eh, hai kak zee. Aku emm lagi liat pemandangan, jarang-jarangkan naik bis bar---"
Seniornya itu tersenyum tipis.
"Pemandangan yang lagi kamu liat itu namanya ashel?" tebak zee sambil membuka jaket hitamnya.
Adel, kaget. Kemudian membuang tatapannya ke arah lain, lebih memilih diam.
"Aku tau, kamu suka dia kan?"
Adel sedikit bersandar, sok-soan santai dikala jantung sudah berdisko.
"Dia, maksudnya siapa deh?"
"Gak usah pura-pura udah tau juga."
Adel menghela nafas, percuma udah ketahuan juga.