Berjanjilah padaku bahwa kau takkan berubah. Tersenyum padaku seperti yang kau lakukan saat ini.Jika waktu berlalu dan aku menjadi lebih dewasa, di tengah perbedaan, aku akan memegang tanganmu.
Gfriend - RoughAshel menghela nafas pelan, sedih. Seniornya yang menjadi teman bercerita dan bermainnya malam ini mengadakan last show.
Situasi backstage cukup ramai, beberapa kali berganti pakaian yang berbeda di setiap unit song, apalagi bonus song.
Eve salah satu senbatsu dari Tsugi No Season, lagu yang membawanya sedikit lebih sedikit mengembalikan kepercayaan penggemar pasca tragedi tidak mengenakkan.
Tentu saja lagu itu dibawakan oleh beberapa member, ada adel juga disana tengah membenarkan poni depannya di depan kaca.
"Lucu," gumam adel.
Ashel yang ada di dekatnya menoleh.
"Orang sedih, lucu lucu. Aneh."
Adel tersenyum sambil memegang kedua rambut ashel yang dikuncir dua.
"Kamu yang lucu, bukan suasana nya."
Yang digituin langsung nepis, malu coy.
Maksudnya malu kalo ketahuan pipi nya panas terus warna merah muda."Ce pio, kak ip mana?" Tanya adel mencegat fiony yang berjalan dengan air mineral di genggamannya.
"Masih ganti baju del."
Adel mengangguk.
Ashel duduk di depan meja rias, matanya fokus menatap cermin. Ada pantulan adel yang berdiri membelakanginya sambil menyandarkan separuh badannya di kursi yang ashel duduki.
Keliatan banget, nungguin seseorang.
Eve keluar dengan senyumnya, tapi mata memang gak bisa bohong, masih berkaca-kaca.
"Kak ip!!"
Yang dipanggil menoleh, cuman natap adel bentar.
"Ke depan bareng ya, ya ya pinguin?" Ucapnya dengan nada manja, sambil bergelayut di lengan seniornya itu.
"Ayo." Eve menepuk punggung adel.
"Eh, shell mau bareng gak?" Tanya eve lagi memundurkan badannya, otomatis adel ikut tertarik beberapa saat.
Ashel membuka penutup liptint di tangannya, sambil senyum terus menggeleng.
"Duluan aja kak, nanti nyusul bareng yang lain."
*****
Member yang tampil malam itu mulai berbaris sesuai blokingan yang sudah ditentukan.
Lampu gemerlap, penggemar yang meneriakkan nama kedua member yang akan lulus hari ini dengan lantang.
Musik perlahan sedikit redup saat lagu kelulusan keduanya sudah memasuki puncak.
Adel mengumpat dalam hati, suara eve bergetar. Gadis itu perlahan menunduk. Menutup wajahnya dengan mic.
Adel menggigit bibir bawahnya, melihat kakak senior kesayangannya itu terlihat sudah tidak kuat.
Beberapa saat setelah lagu hampir selesai, dengan tatapan sayu eve menoleh kebelakang tatapan mereka bertemu, jika bisa memohon untuk menghentikan waktu maka gadis berambut sebahu itu ingin sekali meminta namun tentu saja itu hal yang mustahil.
Adel tersenyum saat pandangan mata eve bertemu dengan mata bulatnya.
Mengepalkan tangannya dibawah, tanda menyemangati. Bukankah eve tidak ingin orang terdekatnya menangis malam ini? sesuai janji adel pada eve kemarin, dirinya tidak akan menangis saat melepaskan kepergian member generasi 5 itu, eve ingin senyuman kan? Adel dengan senyum nya sudah memenuhi janjinya malam ini.