My Cerpens; Kumpulan Cerpen

Cuma Aku yang Tau

"YAH, udah teler nih orang."

Aku tertawa melihat pria di hadapanku yang berusaha menahan kantuknya sekuat tenaga. Dia menopang dagunya dan matanya terpejam. Aku tau, seberat apa peperangan antara dirinya dan rasa kantuk yang dia rasakan saat ini.

"Gak, belum."

Belum katanya, tapi matanya sudah terpejam dan suaranya pun terdengar lebih berat.

Aku sudah membahas banyak sekali topik selama dia 'hilang sinyal'. Tentang album baru Taylor Swift yang akan rilis, film Harry Styles yang akan tayang, dan lain-lain. Dia juga lumayan suka lagu Taylor Swift, jadi sebenarnya, aku membahas banyak hal mengenai Taylor Swift dengannya dan kami bisa jadi sama-sama antusias ketika membicarakan lagu itu.

Sama halnya seperti lagu All Too Well versi sepuluh menit yang rilis beberapa bulan yang lalu. Kami memberikan pendapat masing-masing akan hal itu dan menurutku, rasanya menyenangkan.

Jika dia sudah terlalu mengantuk, dia akan tetap menjawab pertanyaanku. Benar-benar seperti orang yang sedang mabuk. Dia bisa tiba-tiba membahas makanan kesukaannya, rencana gokilnya, dan lain-lain. Dia benar-benar... aneh, tapi aku suka.

"Udah, tidur aja, yuk? Kamu udah ngantuk banget," kataku lagi.

Dia membuka matanya sedikit. "Gak mau."

Dia terdengar seperti anak kecil yang menolak untuk diajak mandi sore.

"Ayo."

"Gak. Gak mau."

"Soalnya, kamu udah ngantuk banget."

"Gak mau," katanya. "Kamu tau, gak?"

"Apa?"

"Orang-orang di luar sana gak bakalan nyangka kalau aku kaya gini sebenernya," katanya, tertawa. "Misalnya, di kantor, aku orangnya serius banget. Di rumah ayah bunda juga, aku tegas banget. Giliran sama kamu malah...."

Aku menahan tawaku. "Oh, ya?"

Dia mengangguk, matanya masih terpejam. "Orang-orang gak bisa liat sisi yang kaya gini dari aku."

"Cuma aku yang tau, ya?" tanyaku, mengelus kepalanya penuh sayang.

Dia mengangguk. "Cuma kamu yang tau."

-------------------------------------------

24 Feb 2022