Topeng

192 9 0
                                    

JESSIE menguap ketika dia memasuki kompleks ini dengan mobilnya. Hari ini adalah hari Kamis, akhir bulan, yang artinya seperti biasa, kerjaan akan lebih menumpuk daripada biasanya. Meskipun begitu, Jessie berusaha pulang secepat mungkin karena hari ini adalah hari ulang tahun Jason, anak semata wayangnya. Lelaki kecil itu genap berusia empat tahun, hari ini.

Kebetulan, hari ini adalah malam halloween. Jessie dapat melihat banyak anak yang memakai kostum dan menghampiri rumah ke rumah dengan membawa keranjang permen. Beberapa rumah juga dihias dengan dekorasi halloween di bagian luarnya.

Jessie menyipitkan matanya ketika dia melihat seorang pria mengendarai sepeda kecil dengan anak kecil di boncengannya, berpapasan dengan mobil Jessie.

"Hey," Jessie membuka kacanya, memanggil dengan seutas senyuman di bibirnya. "Mau kemana?"

Dari posisi Jessie, dia dapat melihat Jason dan Ed, suaminya, menghentikan sepeda tersebut, menoleh ke arah Jessie dengan topeng yang terpasang di wajah mereka. Jessie tau, tadi Ed bilang kalau dia akan pulang kerja lebih cepat dan menjemput Jason dari penitipan anak, lalu mereka akan pergi melakukan trick or treat ke rumah-rumah tetangga mereka menggunakan kostum. Sejujurnya, mereka baru-baru ini menitipkan Jason ke penitipan anak. Biasanya, mereka meminta orang tua mereka secara bergantian untuk menemani Jason di rumah. Namun, karena akhir-akhir ini cukup marak penculikan anak, maka Jessie dan Ed lebih memilih untuk menitipkan Jason ke tempat yang lebih aman ketika mereka sedang bekerja.

"Oh, apakah diam menjadi salah satu persyaratan untuk mendalami peran?" tanya Jessie, terkekeh. "Sayang, kau bahkan belum mandi dan berganti pakaian sejak tadi pagi."

Ed mengenakan kemeja hitam ke kantornya, tadi pagi. Lelaki itu bahkan belum sempat berganti pakaian, tapi sudah membawa anak mereka melakukan trick or treat, sesuai janji yang sudah Ed katakan kepada Jason tadi pagi. Apalagi, hari ini, Jason berulangtahun. Ed dan Jessie hanya ingin membuat hari ini berharga bagi Jason, itulah kenapa mereka rela pulang kerja lebih cepat daripada biasanya.

Jessie pun berlalu. Setelah tiba di rumahnya dan memarkirkan mobil, Jessie pun memasuki rumah. Jessie mengernyitkan dahinya ketika dia melihat rumah berantakan sekali.

"Jessie."

Jessie terlonjak kaget ketika dia mendengar namanya dipanggil, sontak menoleh ke belakang, ke arah sumber suara. Jessie mengernyitkan dahinya, menatap bingung. "Ed? Kenapa kau di sini? Bukankah tadi kau bersama Jason?"

"Apa? Ya, aku bersama Jason sebelum aku memintanya menunggu karena aku harus mandi sebentar," ucap Ed, masih mengenakan handuk, tampak baru saja selesai mandi. "Aku baru ingin bertanya kepadamu. Apakah Jason bersamamu? Dia tak ada di ruang tengah dan televisi menyala begitu saja."

Jessie melebarkan kedua matanya, tak percaya. Bukankah yang tadi dia lihat adalah Ed? Ed sedang membawa sepeda itu dengan Jason di boncengannya, bukankah begitu? Ed jelas-jelas mengenakan kemeja hitam itu tadi ketika mengendarai sepeda, kemeja yang tadi pagi Ed kenakan sebelum berangkat kerja.

"Ed, bukankah kau mengenakan kemeja hitam tadi pagi?" tanya Jessie, berjalan menuju kamar. "Dimana kemeja itu?!"

Ed mengikuti langkah Jessie menuju kamar. "Ya, aku sudah memasukkannya ke keranjang pakaian kotor, sebelum aku mandi."

Jessie membongkar keranjang pakaian kotor itu, sejujurnya masih berharap kalau Ed sedang mempermainkan dirinya dengan melakukan prank atau semacamnya untuk sekedar membuatnya panik. Namun, nyatanya, Jessie tak menemukan kemeja tersebut. Jessie dapat merasakan dadanya sesak. Lalu, jika yang bersama Jason tadi bukanlah Ed, maka siapa pria di balik topeng itu?

-----------------------------------------------

5 Agustus 2023

My Cerpens; Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang