"Kalian tau cerita itu, jika di asrama ini ada hantunya. Konon katanya ada wanita bernama Racel yang hilang namun tidak pernah ditemukan. Mereka bilang nyawanya telah diambil oleh hantu yang ada di asrama ini"Jane menceritakan rumor lawas yang sudah beredar sejak awal ia masuk ke asrama.
Anak itu memang pandai sekali mendongeng dan memproposkasi. Dan bodohnya Ciera menjadi lebih ketakutan.
"Teman teman, ini sudah larut. Lebih baik kita tidur. Er jangan dengarkan Jane dia tidak serius"
Ciera mengangguk dan mengikuti kata Ely, memangnya ia anak belia bisa di tipu dengan cerita fiktif seperti itu.
Besoknya Ciera dan teman temannya harus berangkat sekolah lebih pagi dan mereka tidak berharap akan terlambat.
Di jam pelajaran olahraga, Ciera hanya duduk di samping ilalang tinggi di lapangan terbuka. Lapangan sekolah memang berada di dekat hutan serta ilalang.
Teman teman kelasnya sedang asyik bermain bola voli dan kegiatan lainnya. Dan dalam satu kesempatan bola tersebut masuk ke dalam ilalang yang cukup tinggi.
Ciera harus mengambilnya karena ia yang paling dekat dengan ilalang tersebut.
Ia masuk perlahan dan mencari kemana Bola voli itu. Dengan cepat ia bisa menemukan bola voli itu meskipun harus sedikit masuk lebih jauh ke ilalang.
Ciera berbalik badan langsung berteriak histeris saat melihat seseorang pria berjubah hitam di sana.
Ciera berjalan semakin mundur karena ketakutan. Seharusnya tidak ada seorang pria di sekolah khusus wanita bukan?
"Hantu?" Gumam Ciera mulai merinding seluruh badan.
Pria itu perlahan mendekat membuat Ciera turus mundur, dia tak mengeluarkan sepatah katapun membuat Ciera makin curiga pada pria itu.
Ciera lantas berlari menjauh sebelum sesuatu yang buruk terjadi padanya.Ia tidak mau menyelesaikan pelajaran olahraga nya langsung pergi ke kelasnya. Ia mengisyaratkan dirinya dengan tidur karena kebetulan dua jam setelah ini tidak di isi karena semua guru sedang rapat.
Beruntung ia bisa tidur, semalam tidur nya tidak nyaman dan setelah kembali bertemu hantu ia semakin merasa tidak aman.
Matanya perlahan terbuka, rasanya ia tertidur terlalu lama kelasnya juga telah sepi kursi-kursi juga telah dinaikkan tanda tempat ini habis dibersihkan oleh anak yang piket.
Kedip-kedip ia memperhatikan sosok laki-laki dengan pakaian yang nampak familiar.
Ciera langsung mengangkat kepalanya dari meja menatap dan memastikan jelas siapa itu.
"Aaaa!"
Teriakannya lagi sambil bangkit dan mundur sampai terjatuh karena tersandung kursi.
"Ku mohon jangan ganggu aku tuan hantu. Ku mohon" Kata Ciera sambil meyatukan kedua tangan.
Laki-laki yang ia kira hantu itu hanya diam tak bergerak ataupun menjawab pertanyaannya.
Ciera kemudian memberanikan diri membereskan buku-bukunya dan segera kabur.
"Ciera"
Ucapannya menahan Ciera yang hendak lari sekencang-kencangnya.
Gadis itu lantas memundurkan langkahnya karena nyali yang ciut."Kau tau namaku?" Tanya Ciera dengan wajah berkerut "oh iya lupa, hantu kan tau segalanya" gumamnya.
"Aku bukan hantu"
Ucap laki laki itu dengan dingin.Tentu saja mana mungkin Ciera percaya. Mana ada yang percaya jika ada makhluk yang muncul dan menghilang secara tiba-tiba bila bukan hantu
"Kau aku pilih menjadi calon istriku."
"Apa?"
"Kau harus segera ikut denganku"
"Tidak tidak tidak, aku tidak mau mati seperti Racel." Terangnya memohon.
Dia masih dia dengan wajah yang menunjukkan raut aneh, entah mengapa setiap tatapnya selalu sama.
"Aku mau pulang ya? Oke daaah"
Ciera kemudian berlari menuju ke arah pintu kelas. Tetapi pintu tiba tiba tertutup sebelum ia melewatinya.
"Ha?! Buka buka bukaaaa... Tolong tolong!"
Ia tentu sangat ketakutan berusaha mendobrak pintu tersebut."Kita harus pergi sekarang" laki laki itu perlahan mendekat.
"Tidakk! Jangan coba coba mendekat!"
Marah Ciera lalu pergi sejauh mungkin sambil memeluk tasnya.
"Awas saja jika kau berani mendekat!"
Ia berusaha bertahan selama yang ia bisa demi nyawanya....
Dua jam berlalu dengan jantung yang tidak berhenti memompa cepat.
Hari semakin sore dan Ciera sudah menunggu hingga bosan. Berbagai cara telah ia pikirkan namun tetap tidak ada jalan keluarnya.
"Hey Tuan hantu... Tolong lepaskan aku ya, jika pulang di atas jam 5 pintu asrama akan ditutup"
Jelasnya memohon, di mana ia akan tinggal jika bukan di asrama.Perutnya juga sudah berbunyi sejak tadi karena belum makan sejak siang.
Dia hanya bergeming. Laki laki itu masih berusaha sabar meskipun hatinya sudah kesal."Lepaskan aku ya.. kalau kau ingin mencari istri, lebih baik jangan aku. Aku jelek, hitam dan jorok sama sekali tidak cocok untuk menjadi istrimu.... Tapi aku punya teman yang cantik. Itu di sana, dia duduk di bangku depan barisan kedua cantikkkkk sangat cantik. Namanya Athaya. Ada yang lebih cantik dan pintar dia gadis yang dikagumi satu sekolah namanya Natasya. Kau kan tampan, pasti kau akan sangat bahagia mempunyai wanita cantik sebagai istrimu"
Ciera berkata panjang lebar berharap ia bisa di lepaskan.
Ryan hampir muak hanya dengan mendengar ocehan tak jelas dari wanita ini."Kita kehabisan waktu"
Ucapannya kemudian berjalan mendekat."Berhenti... Berhenti!"
Perintah Ciera tetapi laki laki itu tetap berjalan ke arahnya.
"Oke aku ikut dengan mu." Putusnya "Tapi aku harus pergi ke asrama dulu. Setuju?"
"Cepat, karena aku bisa membawamu secara paksa jika kau mengingkari nya"
.
.
.
my another story (wanita penebus)
Hai reader 😊
Sebenarnya cerita ini udah di tulis dari 2020 tapi belum kelar sampe sekarang. Cuman udah panjang ceritanya 😂 bingung gimana biar cepet habis. Sad atau happy.
Nah yang Half Moon Wolf itu seperti mempertegas ceritanya ini. Sebenarnya awal cerita ini dua duanya gak berhubungan tapi tiba tiba aku punya ide untuk mencocokan karena banyaknya latar belakang dan sejarah yang sama oke sekian lanjut besok❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Escape [ Completed ]
FantasyGadis pilihan harus menikah dengan hantu untuk menjaga kalung safir keluarga Evrard. Ciera seorang wanita biasa yang berusaha belajar dengan sungguh-sungguh di bawa oleh seorang pria ke dunia lain untuk di nikahi secara paksa... Kabur? Ia sudah mela...