...

295 32 6
                                    

Hai, this me White. Maaf ya baru bisa up. Banyak banget hal Yang terjadi beberapa hari ini. kemarin teman ku meninggal dunia, aku memohon doanya untuk teman ku semoga keluarga di berikan segala yang terbaik, dan juga tempat terbaik untuk almarhum teman ku.

so happy reading

.

.

.

Seumur hidupnya Ryan tak pernah merasa terganggu saat ingin tidur hingga Ciera datang. Sudah lebih dari 15 menit mereka ada di atas kasur dan selama itu juga Ciera mengubah-ubah posisi tidurnya dengan gerakan kasar dan suara yang teramat mengganggu.

"Apa kau tidak bisa tenang?" Ryan duduk dengan mata yang menatap tajam.

"Stssss, kau bisa membangun seisi kastil" Jawabnya sama-sama ikut terkejut.

Ryan benar-benar ingin menepuk jidatnya, bukankah seharusnya Ciera sadar jika ia sudah amat mengganggu.

Hujan masih bertahan di sana. Hari-hari dengan cuaca tinggi kelembaban memang membuat kesal, padahal sebentar lagi musim dingin.

"Kau tak bisa tidur?" Ia merendahkan suaranya dan berusaha tenang.

"Aku menjadi tak mengantuk, kau juga?"

Ryan menatap datar, seharusnya wanita itu tak perlu bertanya lagi alasannya masih terjaga sampai detik ini. Sampai saat ini ia sudah terlanjur kehilangan rasa kantuk seakan baru mandi.  Ia tahu dalam kondisi seperti ini butuh sekitar 30  lebih menit untuk rasa kantuk tersebut datang kembali.  Dan yang biasanya ia lakukan hanyalah berjalan-jalan di sepanjang lorong istana agar lelah.

Ryan kemudian berdiri sambil menggunakan sendal.

"Kau mau pergi ke mana?"

"Berjalan-jalan di lorong"

"Sekarang?" Mau di lihat dari sisi manapun itu terdengar sedikit aneh dan mengerikan.

"Agar aku mengantuk" Tak mau mendengarkan pertanyaan lagi dari Ciera Ryan lantas melangkah keluar.

Ciera menatap ke sekelilingnya, ia sendirian dan tidak bisa tidur. Alangkah baiknya jika ia mengikuti Ryan, mungkin saja itu akan membantu.

Sesegera mungkin ia berlari kecil mengejar pria itu. Ryan sudah berjalan di lorong dengan satu tangan ada di saku celana.

"Jadi ini yang biasanya di lakukan yang mulia saat tidak bisa tidur?"

Yang mulia? Wanita itu bersikap sopan padanya baru-baru ini. Biasanya saja dia memanggil Ryan dengan julukan hantu dan brengsek. Mendengar ucapan santun dari mulutnya hampir sama seperti keajaiban.

"Kau mengikuti ku untuk memastikan ini benar atau tidak?"

Ciera terlihat berjalan cepat hanya untuk menyamakan langkahnya dengan langkah Ryan, ia benar-benar kesulitan dalam menyamai langkah.

"Sejujurnya iya, tapi terkadang aku penasaran, kau tak bisa tidur karena apa? Mimpi buruk juga? Aku pernah melihat mu di rumah kaca, dan seluruh tempat di sana bersinar seperti sihir" Ia hampir kehabisan nafas hanya untuk bicara itu.

"Kau bahkan menguntit ku?" Ryan berhenti sambil menatap Ciera, membuat wanita itu  diam secara tiba-tiba.

'kena kau Ciera, bodoh sekali aku bicara begitu' Batinnya dengan wajah yang sudah tertangkap basah.
"Itu semua tak sengaja" Ciera menyengir sambil memukul lengan Ryan pelan. "Aku tidak akan pernah begitu lagi, sungguh" lanjutnya, bahkan wanita itu tidak merasa bersalah sama sekali.

Ryan melanjutkan langkahnya sambil melihat sekeliling. Ia penasaran seberapa banyak yang Ciera ketahui dari kebiasaannya, bisa-bisanya ia tidak sadar jika pernah diikuti.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang