...

243 31 7
                                    

Dia tidak terlihat kelelahan meskipun seharian ini mereka telah melakukan banyak kegiatan.
Ciera terlihat memiliki banyak energi dan dia masih bisa tersenyum senang.

Mereka menghadiri makan malam seperti biasanya.

"Aku tidak menyangka kau membuatkan temanku sebuah rumah kecil yang manis"

"Hanya itu yang bisa aku lakukan, mengingat istriku adalah orang yang ceroboh" Ada sebuah senyuman ketika Ryan mengatakan hal itu.

Ciera menatap ke arah piringnya dengan pipi yang tertarik. Yang dia ucapkan sudah begitu cukup membuatnya kegirangan.

"Terimakasih untuk itu, apa kau  melakukannya dengan sihir?"

"Tidak, aku membuatnya sendiri dengan tangan ini"

"Sungguh? Aku berharap bisa melihat mu melakukannya lagi"

"Memalu dan menggergaji? Kenapa?"
Dia terlihat heran tapi tertarik pada ucapan Ciera.

"Karena bisanya kau selalu membaca buku dan pekerjaan seperti itu tidak biasanya di lakukan oleh seorang bangsawan yang tidak mau kotor bukan? Membuat ku merasa saat kau melakukannya itu adalah sebuah keajaiban"

"Ya nampaknya kau menemukan seseorang yang berbeda"

Apapun itu, ia merasa amat tersanjung dan senang. Perang di antara mereka telah berakhir sejak lama. Dan kini mereka menebar bunga yang berbau harum satu sama lain.

Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba. Ketika hal ini terjadi, saat hati mereka memiliki sebuah pohon tinggi dan berdaun lebat yang di namakan perasaan cinta tentu ada alur cerita yang telah sampai. Di titik terang yang begitu menyenangkan dan menenangkan.

"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu"

Mereka saat itu sedang berjalan berdua menuju kamar untuk beristirahat dari kegiatan. Tapi belum sampai Ryan menarik tangan Ciera setelah mengatakan kalimat tersebut.

Mereka berjalan memasuki rumah kaca yang tidak begitu terang karena beberapa lampu tiba-tiba mati hari ini.

Mereka berjalan di sekitar bunga biru dan berhenti. Ciera tak bertanya apapun, ia hanya menunggu. Setelahnya Ryan menggerakkan kecil tangannya kemudian sebuah cahaya yang mirip dengan kunang-kunang keluar dari dalam bunga, di setiap bunga dan mereka melayang layang.

Ciera begitu terkejut sekaligus senang, ia sampai membiarkan mulutnya terbuka.
Beberapa kelopak bunga juga bertebaran seakan angin yang membawanya memiliki nyawa, Ryan kemudian mendengar tawa yang begitu riang. Ciera mulai melangkah jauh darinya berlari kecil sambil berputar beberapa kali.

Ternyata membuat wanita itu senang tak begitu sulit.

"Ini hal paling luar biasa yang pernah ku lihat" katanya dengan senyuman terlukis lebar.

Ryan mengulurkan tangannya, Ciera dari jauh menatap sejenak sebelum bergerak mendekat.

Ia meraih tangan Ryan dan pria itu mendekat untuk memegang pinggulnya.

"Terimakasih banyak" Ciera mengatakan hal itu dengan banyak arti di dalamnya. Dan perasaan begitu dalam adalah salah satunya.

Ryan mulai melangkah mundur ke kanan juga kiri, mereka mulai bersama meski tanpa musik, mereka masih bisa merasakan instrumen yang keluar dari pikiran mereka.

Ciera hanya mengikuti langkah Ryan, dia adalah penari yang hebat. Ciera cukup mengerti karena berdansa adalah hal yang ia suka. Saat menonton pertunjukan teater dia selalu memperhatikan para pemainnya yang berdansa. Dengan itu ia belajar meskipun tak banyak.

"Aku menemukan jawabannya" Ryan mengatakan itu di telinga Ciera. Ryan sebelumnya menyelipkan rambut Ciera ke belakang telinga. Ia berharap Ciera mendengar ucapannya dengan amat baik.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang