...

508 65 4
                                    

Oh perayaan. Entah mengapa istana ini selalu memiliki jadwal padat untuk pesta.

Orang-orang yang berdansa di tengah lantai bergembira, dan Red tak mau pindah dari gendongannya. Ia sampai heran mengapa hewan ini terus menempel padanya. Jika begini akan semakin sulit mencari jalan lain untuk kabur.

Tawa yang terdengar begitu menyenangkan. Pesta dansa selalu datang untuk menghibur siapapun di sana. Sayang sekali, ia tak pernah bisa melakukan itu. Ia jadi merindukan ibunya, seharusnya ia menepati janji bukan?
Untuk belajar dan berpendidikan lalu mempunyai pekerjaan yang lebih baik. Bukanya menghilang ke dunia penuh antagonis seperti ini.

Lihat-lihat, para mantan istri pangeran datang dengan pakaian yang sangat indah. Dandanan mereka begitu bangsawan tetapi mereka masih saja melihat dirinya seperti pengkhianatan yang merebut suami mereka.
Seram, ia bisa dalam keadaan sulit jika berurusan dengan para wanita itu.

Dan Ryan, pangeran itu. Tak bisakah sekali saja tak ada tatapan dingin dan gerik seakan penuh kebencian. Padahal Ciera sudah menjelaskan berkali kali jika ia tidak ingin di sini. Terserah harus menjaga kalung mitos, ia seperti burung dalam sangkar.

Ciera hanya duduk di samping Ryan yang menatap lurus ke depan seperti prajurit di Medan perang.

Terkadang Ciera merasa kasihan pada pria itu. Sudah tua tapi terlihat tidak bahagia.

'tunggu, untuk apa aku kasihan padanya. Seharusnya yang perlu aku kasihani adalah diriku sendiri. Terjebak di tempat mengerikan ini'
Batinnya mulai menyuara, hampir setiap saat ia merasa kasihan pada diri sendiri.

Ciera lantas berdiri membuat orang-orang di sekitarnya keheranan.

"Aku akan membawa Red ke tempat tidur"
Kata Ciera padahal ia sudah tidak tahan duduk di dalam keramaian lebih lama.

Mereka mengerti dan membiarkan Ciera pergi. Di luar terlihat sepi karena pusat utama saat ini adalah ballroom istana.

Angin yang berhembus menyapa tubuhnya. Red masih saja nyaman dalam pelukannya. Dalam kesempatan ini Ciera berjalan menuju ke perpustakaan. Para pelayan tak mengikuti dirinya karena yakin Ciera tak akan pergi kemanapun.

Penjaga perpustakaan bahkan tidak ada di tempatnya. Tempat itu sedikit remang karena tidak seluruhnya lampu di hidupkan. Meskipun sedikit terasa horor Ciera tetap memberanikan diri.

Ia mencari daftar di meja penjaga perpustakaan. Karena mungkin ia bisa menemukan lebih banyak sesuatu yang harus di ketahui untuk keluar dari tempat ini.

Begitu banyak buku, ratusan bahkan ribuan. Ciera akan mencari di bagian sejarah istana.

Jika di lihat selama dua ratus tahun. Ada banyak sekali sejarah yang tercetak di sana. Suara buku jatuh membuat Ciera terkejut dengan seluruh tubuhnya merinding.

Buku tebal berjudul The First Emperor.
Tidak terlihat menarik jika hanya di lihat sampulnya saja. Tapi tertulis bahwa jaman itu, dimana raja bernama Xavier Evrard memimpin dia berhasil memperluas kerajaannya tanpa ada pernikahan kerajaan.

Ada lebih banyak lagi, Ciera memilih untuk membawa buku itu bersamanya ke kamar. Berada di perpustakaan sebesar itu sendirian cukup membuat dirinya takut. Ia hanya merasa ada mata yang memperhatikan dirinya.

Setelah meletakkan Red dan menyelimuti hewan menggemaskan itu Ciera memulai bacaannya. Akan butuh banyak waktu untuk menyelesaikan buku itu dan ia bukanlah orang yang suka membaca. Membaca adalah kegiatan melelahkan.

"Raja Xavier punya tiga anak. Dua diantaranya laki-laki dan satu perempuan."
Tulisan bercetak tebal. Jika Ciera ingat lagi tuan Nicolas berkata jika salah satu anak raja itu menikah dengan penjaga hutan. Sehingga terbentuklah keturunan dengan kekuatan. Dan satu anak laki-laki mereka meninggal akibat perang besar di jaman itu.
Cukup masuk akal.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang