bersembunyi

507 72 13
                                    


Ciera masih menangis, menutup wajahnya dengan bantal. Berada di atas ranjang dengan hati yang terasa sakit.

Red mengusap kepala Ciera dengan perasaan ikut sedih. Ini sudah malam dan Ciera tak akan membiarkan suaranya terdengar siapapun.

Ia lelah menangis kemudian mengusap air matanya dan mengisak.
Dia meraih buku dan mulai membaca lagi. Jika memang ia ingin mengenyahkan rasa sakit di hatinya Ciera harus segera pergi dari tempat itu.

Melayangkan protes pada Ryan sama sekali tidak ada gunanya.
Dia pria yang tidak akan berpengaruh pada ucapannya. Dia seakan tak pernah menganggap Ciera ada.

Ia harus berusaha sekuat mungkin.
Matanya yang basah terasa perih dan membuat dirinya mengantuk. Ciera harus segera tidur dan bangun lebih pagi besoknya.

Ryan dan Rene di ruang makan besok paginya. Ini hal biasa, mereka hanya menunggu Ciera untuk datang makan bersama. Dengan begitu anggota utama kerajaan akan lengkap.

Kerajaan ini hanya punya tiga anggota utama. Tidak terasa di istana sebesar ini hanya ada tiga orang saja yang paling penting.

"Anda terlihat tidak sehat yang mulia"
Kata Ryan. Dia terlihat sebagai pria normal yang mengkhawatirkan neneknya.

"Bagiamana hubungan mu dengan Ciera. Kalian terlihat tidak pernah bicara"
Singgung Rene. Ia masih mengharapkan jika Ryan berusaha untuk menerima Ciera.

"Anda tidak perlu mengkhawatirkannya yang mulia. Hubungan kami bisa di perbaiki"
Ryan menjawabnya dengan wajah meyakinkan Rene meskipun ia sedikit tidak bisa menerimanya.

"Kerajaan menunggu penerus Ryan. Kau tahu setelah pangeran menikah mereka menginginkan seorang pangeran dari putra mahkota. Aku berharap kau bisa mengambil keputusan yang bijak."
Kata Rene, ia akan menyerahkan segalanya pada Ryan. Entah bagaimana keputusan pria itu. Rene tahu dia telah banyak memaksa Ryan atas banyak hal membuat dia hidup dalam hal yang tidak ia inginkan.

.

"Selamat pagi nyonya Nora"
Sapa Ciera.

"Ya ampun!"
Nora sangat terkejut ketika Ciera ada di sana ketika Nora baru masuk ke dalam rumah kaca.

"Ya ampun my princess kau mengagetkan ku"

Ciera terkekeh.
"Maafkan aku."

Ciera sudah berada di sana sejak jam 6 pagi. Ia memang berniat meninggalkan sarapan paginya. Ia berharap Red tidak mencarinya. Jika para pelayan merasa keberatan dengan dirinya dan sikapnya. maka Ciera tidak akan membutuhkan mereka, ia tidak mau di bantu atas hal apapun.
Penegasannya adalah, Ciera memang tak pernah minta di layani sejak pertama kali ia melangkahkan kakinya di sini.

"Apa yang membuat anda ada di sini sepagi ini tuan putri?"

"Hanya sekedar menatap bunga mekar. Aku ingin membantu mu juga"
Dan berusaha tidak terlibat dalam istana tentu saja.

"Anda terlihat sedikit berbeda"

Ciera menatap dress yang ia kenakan.

"Iya, bagaimana apa aku terlihat aneh?"
Dia menggenakan dress polos lengan panjang, yang roknya di bawah lutut dengan pita yang membentuk kerah di lehernya. Itu pakaian yang terlalu sederhana untuk jabatan setinggi dirinya.
Mau bagaimanapun, dia menemukan pakaian itu di lemarinya. Mungkin baju lama yang belum di singkirkan.

"Tidak, anda terlihat... Hmm sedikit berbeda tapi itu bagus"

Ciera tersenyum kemudian mengambil alih teko penyiram dari tangan Nora.
Entah di mana lagi dia harus bersembunyi dari semua orang.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang