...

256 33 0
                                    

Hola, it me White. Selamat membaca my love

__________________________________

Ciera terus memperhatikan Ryan selama ia dalam perjalanan menuju ke pelabuhan. Dia menatap dengan amat jelas menilai dengan teliti.

Tak satupun orang yang merasa nyaman jika dilemparkan tatapan seperti itu, jelas Ryan membalas tatapan Ciera dengan aura yang gelap.

"Apa yang kau inginkan?" Ryan berusaha baik pada Ciera mengingat hubungan mereka harus dijaga, walaupun ia sebenarnya tak sudi.

"Tumben sekali kau baik bertanya tanpa amarah di dalamnya" Sindir Ciera, dia memang sangat peka dan lugas.

Ryan menghela nafas, melihat kesempatan ini ia akan bertanya.
"Apa niat mu membawa ku pergi? Apa kau berusaha melenyapkan ku di mana tak ada satupun orang yang akan bisa menemukan jasad ku?" Tudingan tersebut jelas melenceng jauh dari kata bulan madu.

"Entah darimana kau punya pikiran seperti itu. Nenek merencanakan ini sebelum beliau meninggal. Aku hanya berusaha memenuhi setiap keinginan yang di tujukan padaku" Jawabnya dengan tenang, tak seperti biasanya.

"Perubahan sikap mu membuat ku semakin yakin kalau ada sesuatu yang
Tak beres" Gumam Ciera, ia penasaran kemana perginya sikap jahat, kejam, dingin dan emosi pria itu.

"Aku penasaran apakah kau pernah melempar mantan-mantan istri mu yang lain hanya karena sebuah bunga"

Ciera bersandar sambil memainkan ujung rambutnya yang di kepang.

"Aku pikir hanya kau, satu-satunya wanita muda kurang aja yang pernah ku nikahi. Berbangga hatilah, aku tak benar-benar berniat membunuh mu, karena statusmu itu"

Ciera mencibir Ryan dengan perkataan sombong pria itu.

"Kau tanpa kekuatan mu hanyalah manusia biasa yang bahkan tidak pandai berkelahi. Apa kau tidak malu menyalah gunakan kekuatan seperti itu. Melakukan hal buruk pada kaum lemah seperti ku"

Seperti yang berlalu, yang terjadi ketika mereka berada di satu tempat yang sama hanyalah sebuah perkelahian tanpa ujung.

Ciera melirik matanya pada Ryan karena tak mendengar suara pria itu yang membantah ucapannya. Dan dia berjengit marah, melihat pria itu memejamkan mata dan ia duga tidur.

'Jika ada kesempatan aku benar-benar akan menenggelamkan dirinya ke laut'

Ciera menghela nafas, seberapa jauh ia akan pergi. Suasana diperjalanan terlihat indah, di sini ia selalu bisa merasakan langit cerah yang menyenangkan.

Dalam perjalanan itu mereka tiba di pelabuhan. Di sana bersandar sebuah kapal mewah milik kerajaan, kapal itu nampak cukup kuat untuk menampung 500 orang penting.  Mereka memiliki parkiran mobil yang bahkan begitu elegan.

Ryan seakan tau mereka sampai membuka mata dan duduk. Dia dengan segala kewibawaannya sebagai keluarga Kerajaan yang harus tampil menawan dan tegas setiap saat.

Mereka diarahkan untuk naik ke lantai atas yang memiliki fasilitas ruang pribadi bahkan kolam renang.
Sesaat kemudian suara peluit kapal terdengar dan mereka mulai berlabuh.

Dia belum pernah menaiki kapal seumur hidupnya, dia juga tidak bisa berenang. Jadi ketika ada hal buruk terjadi pada kapal ini, Ciera akan sedia menggenggam tangan Ryan sekuat tenaga agar selamat. Ia hanya melakukan itu di saat darurat demi nyawanya.

Tapi menjadi kemustahilan jika kapal ini tenggelam. Di sisi lain ia bertanya-tanya apakah setiap kapal memiliki aroma laut yang segar, itu hal yang cukup menghibur di saat Ryan masih menyempatkan diri mengurus kerajaan.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang