"Hey, yang Mulia? Kau yakin baik-baik saja?" Ciera sudah menanyakan itu lebih dari tiga kali dan tanggapan yang Ryan berikan hanya diam sambil menatapnya.
"Tidurlah"
"Ha?" Ia tak mengerti mengapa tiba-tiba Ryan memerintahnya.
"Sepertinya itu tidak terjadi malam ini?"
Ciera mengerenyitkan kening sambil menatap bulan bergantian dengan menatap ke arah Ryan.
"Tapi, bukankah harusnya hari ini?""Nampaknya kau salah menghitung" Ryan membuang wajahnya. Ia sedang menyembunyikan sorak kebebasan dari Ciera. Ia bebas, benar-benar bebas ia tidak bisa menahan kebahagiaan ini tapi ia tidak mau menjelaskan secara langsung jika Ciera adalah orang yang telah membebaskannya. Ia tak bisa melakukan hal itu. Dadanya serasa di pukul dengan kencang bagaimana bisa ia merasa sangat bersemangat setelah tahun-tahun tanpa kebahagiaan yang nyata.
Ryan memilih keluar dari ruangan meredakan perasaan berdebar, ia akhirnya tersenyum begitu lebar sampai matanya berkerut.
"Apakah dia berubah menjadi pria dingin dan antagonis lagi?" Ciera tidak mengerti Yang terjadi mulai merasa khawatir. "Tapi aku tidak melakukan kesalahan apapun" Sambil ia berpikir apakah beberapa waktu yang lalu, dirinya berbuat hal ceroboh lagi.
Ia membuka mulutnya, menguap dengan lebar. Ciera terlalu bersemangat tadi hingga tak terasa baterai kehidupannya sudah mulai berkurang. Walaupun ia penasaran tentang Ryan alangkah baiknya ia menahan semua pertanyaan pada pria itu sampai besok.
Ia bergerak mendekati tempat tidur dan mulai berbaring nyaman, ia mendapatkan keadaan yang tidak menguntungkan. Padahal ia sudah menunggu untuk melihat Ryan berubah.Ciera sudah yakin tapi karena hal ini ia jadi ragu kembali. Ia merasa perlu menghitung hari lagi besok. Meskipun matanya sudah tertutup penasaran yang begitu menguasai dirinya tak bisa di kendalikan.
"Ada apa dengannya" Ciera kembali membuka matanya, bertanya pada udara kosong di ruangan besar yang remang.
"Aku bahkan sudah melakukan peraturan, apa dia merasa aku tidak cukup bisa di percaya?"
Kembali lagi ia berusaha menduga-duga sesuatu yang melenceng jauh.
Oh mungkin sepanjang malamnya Ciera akan habiskan dengan pertanyaan dan rasa penasaran.•••
Pandangan itu lagi, seharusnya ia tak terkejut ketika semua orang kembali memandang dirinya dengan wajah cerah yang tersirat seperti malu dan hal lainnya.
Setelah mereka mempercayai hal yang sebenarnya tak terjadi, Ciera masih kesal mengapa ia tak bisa melihat Ryan berubah kemarin malam. Tapi tatapan para anggota keluarga makin membuatnya kesal. Ia menjadikan kikuk karena ini, tak pernah ia bayangkan sebelumnya mereka begitu bersemangat jika berhubungan dengan penerus tahta.
Dan Ryan di dengan tenang sambil sekali melamun menatap ke arah Ciera. Pada kenyataannya malam itu telah mengubah pandangannya.
Itu tak berlangsung lama, karena setelah makan pagi Ryan menghilang dari pandangannya entah kemana.Ciera sendiri yang bersikeras untuk mengetahui apa yang terjadi semalam, andaikan ia melakukan kesalahan maupun melampaui batas ia akan meminta maaf secepat mungkin tapi sungguh di sayangkan. Bahkan pria itu tidak ada di manapun termasuk salah satu ruangan yang menjadi ruang nyaman pria itu. Perpustakaan, tempat yang sunyi bahkan tidak perlu lagi ia memeriksa ke dalam untuk mengetahui jawabannya.
Ciera menghela nafas, lelah sudah ia memutari kastil hanya untuk tau di mana Ryan. Perpustakaan kastil tak jauh berbeda dengan yang ada di istana. Hanya saja suasana perpustakaan itu begitu antik juga segar dengan aroma buku tua. Ia menatap ke sisi rak buku dan berjalan mendekat.
Entah mengapa ada orang yang kuat membaca lebih dari satu buku perhari. Ia sedang menyinggung Ryan terlepas dari betapa cerdasnya pria itu.
Ia mengambil salah satu buku, melihat judulnya dan mengembalikan lagi buku tersebut. Tentu saja ia tidak membaca, mana mungkin ia tertarik pada rangkaian dari kalimat yang membahas sejarah, politik dan puisi. Bahkan ia payah dalam hal belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Escape [ Completed ]
FantasyGadis pilihan harus menikah dengan hantu untuk menjaga kalung safir keluarga Evrard. Ciera seorang wanita biasa yang berusaha belajar dengan sungguh-sungguh di bawa oleh seorang pria ke dunia lain untuk di nikahi secara paksa... Kabur? Ia sudah mela...