...

345 43 0
                                    


Ciera tak akan bisa berhenti tersenyum selama sehari. Ia sudah menetaskan air mata kebahagiaan tadi dan kini ia sedang menatap teman-temannya dengan wajah semringah.

"Sebenarnya ada apa denganmu"
Tanya Natasya bingung.

"Tidak ada"
Ia tetap tersenyum saat mengatakannya

"Jadi kalian sama sekali tidak merasa aku hilang ke suatu tempat begitu?"

"Tidak, kau ini sebenarnya kenapa? Apa kau habis jatuh? Apa kepalmu terbentur?"

"Tidakkk, aku baik-baik sajaaa"
Ciera sangat senang.

Hingga malam pun datang rasa bahagia yang ia rasakan tidak menghilang. Makan malam yang terasa sangat enak, sup sayuran. Ia sebenarnya tidak menyukai sup sayuran itu karena ada banyak kacang polong di dalamnya. Ia benci kacang, tetapi rasanya enak saja setelah ia kembali.

Ia akan pastikan terus ada di sini. Ia tidak akan pergi kemanapun lagi. Rasanya ia perlu berterimakasih pada Casca, tapi sepertinya ia tidak akan bisa melakukannya. Pada akhirnya ia masih bisa mengikuti ujian, bukankah itu sangat membahagiakan? Sebuah kabar baik.

Mereka sudah mematikan lampu dan Ciera mulai memejamkan mata. Mungkin karena ia terlalu bersemangat dan bahagia, Ciera jadi sulit untuk masuk ke alam mimpi.
Ah itu tidak masalah, di sini ia aman dan tak perlu mengkhawatirkan apapun.

Ciera tetap memejamkan mata, tapi ia merasa sebuah cahaya muncul. Entahlah Ciera rasa dia sepertinya berada di antara alam mimpi dan sadar.

"Kau harus kembali"

Suara itu lantas membuat Ciera membuka mata lebar dengan keadaan terlonjak kaget.

Ryan ada di hadapannya. Wajahnya terlihat tak bersemangat, meskipun lampunya redup ia bisa melihat sesuatu menyedihkan menguar dari sana.

"Aku tidak akan pernah kembali"
Ciera menegaskan setiap katanya.
"Teman-teman bangunlah, Natasya, Belle!"

Ia berusaha membangunkan teman-temannya agar Ryan tak menganggu atau membawanya lagi.

"Kau tidak bisa melanggar ikatan yang sudah kau buat"
Ryan juga menegaskan perkataannya.

"Aku tidak mau!"
Teriak Ciera, sengaja saja agar seluruh teman-temannya terbangun.
Tapi sayang sekali mereka tak terganggu sama sekali. Mereka seakan telah di sihir.

"Ibu suri meninggal dunia"

Ciera terdiam dengan wajah terkejut. Rasa di dadanya begitu berubah dan itu secara tiba-tiba.

Ciera lantas memejamkan mata dengan perasaan bersalah yang sangat dalam. Di mana tanggungjawabnya, bukankah ia sudah berjanji?
Lantas mengapa Ciera malah mengingkarinya.

"Kau harus menjadi seorang ratu dan menjalankan seluruh tanggung jawab mu"

Ratu? Dia bahkan belum genap 20 tahun. keadaan mengerikan seperti apa yang sedang terjadi. Ini adalah kenyataan pahit paling mengerikan dalam hidupnya.

Takdir sedang memaksa dirinya berjalan di aliran yang sudah di tentukan.

Ciera menatap ke arah teman-temannya dengan perasaan sedih. Ia harus melepaskan lagi kebahagiaan yang baru ia dapatkan.

Ia lantas berdiri tapi kakinya lemas. Kekuatan yang tak sama sekali ia miliki, ia dalam keadaan yang sulit.
Ryan lantas menangkap Ciera dan menggendongnya. Dengan kekuatannya mereka kembali dengan sangat mudah.

Setelah asap berwarna putih memenuhi sekitar dan menghilang mereka ada di tengah lorong istana. Keadaannya sudah gelap dan ia bisa melihat bendera hitam, tanda seseorang berkabung.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang