11

3.8K 353 2
                                    

Huff,,,

Jennie menghempaskan tubuh ke kursi nya, merasa lelah setelah meeting yang tidak ada hentinya selama dua jam. Awal yang bagus untuk hari senin. Meeting dadakan sengaja di lakukan karena banyak nya client baru untuk kantor pusat Seoul setelah cabang daegu sudah overload dalam produksi satu tahun ini.

"ayo makan di kantin"

Mina mendekati jennie yang masih bersandar dan sedikit memejamkan mata nya.

"sebentar unnie,  apa kau tidak lelah setelah meeting?" ucap jennie kemudian menegakkan duduk nya.

Mina yang memang sudah siap untuk makan siang hanya tersenyum melihat jennie. Kemudian dia bersandar pada meja kerja jennie.

"sana sudah menunggu kita. Apa kau berniat membuat nya menunggu lama di kantin?" tanya mina lagi yang membuat jennie mengangguk kemudian mengambil dompet dan ponsel nya.

Akhir nya mereka berdua berjalan ke lantai dua,  dan memang benar sana sudah menunggu dengan banyak makanan di meja.

"apakah kau yang menyiapkan semua?" tanya mina yang masih menatap makanan yang ada di meja. Sana hanya memutar bola mata nya malas dan berdecak.

"kalian sungguh lama dan aku tidak bisa hanya duduk diam." ucap sana cuek.

"maaf sana,  kami baru selesai meeting,  bukankah kau tau bahwa permintaan kali ini sangat banyak dari client?" jawab jennie dengan wajah memelas. Jennie duduk disamping sana sedangkan mina di depannya.

"ck! Ayo makan,  aku lapar."

Jennie dan mina terkekeh dengan sahabat nya itu kemudian mereka makan dengan tenang.

Baru menghabiskan setengah dari makanan,  sana yang memang duduk disamping jennie tiba tiba menyenggol lengan jennie beberapa kali.

"apa?" tanya jennie sambil menoleh ke arah sana.

Sana memberikan kode dengan dagu nya,  menunjuk ke suatu arah. Otomatis jennie mengikuti arah yang ditunjuk sana.

Mata mereka membulat sempurna,  bahkan semua yang ada di kantin. Mereka menatap ke arah pintu masuk dengan wajah terkejut. Mina yang melihat keanehan itu kemudian menoleh ke belakang yang kebetulan dia membelakangi pintu. Dia pun ikut terkejut dan diam.

"apakah aku bermimpi?" ucap sana lirih,  jennie yang menyadari itu langsung mencubit lengannya.

"aww,, singkirkan tanganmu jennie."

"bukankah tadi kau bergumam jika bermimpi,  maka aku membangunkanmu." jennie terkekeh karena kini sana cemberut.

"apa kau tidak terkejut jennie?" tanya mina yang sudah mulai sadar dengan keterkejutanya.

"kenapa terkejut unnie? Bukankah hal yang wajar jika dia ke kantin?" tanya jennie santai kemudian kembali memasukkan makanan ke mulut nya.

"dua tahun lebih aku bekerja, baru hari ini melihat nya datang ke kantin pegawai untuk makan jennie."

Jennie terdiam dengan apa yang mina ucapkan,  dia merasa hal itu wajar saja. Jennie kembali memperhatikan seseorang yang baru saja membuat kehebohan di kantin. Orang itu mengambil makanannya sedangkan yang lain menyingkir untuk memberikan jalan.

Jennie menggeleng kepala,  dia teringat akan sesuatu beberapa hari lalu. Kemudian menahan senyum nya.

"apakah kami boleh bergabung dsini?" tanya salah satu dari yang baru datang.

"silahkan unnie dahyun." mina memberikan ruang lebih banyak pada mereka serangkan sana langsung membersihkan meja dan merapikan makanan diatas nya.

Dahyun langsung duduk disamping mina sedangkan yang satu nya duduk di depan jennie yang membuat jennie tertegun.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang