18

3.5K 331 9
                                    

Flashback on

"jennie, apakah kau mau menjadi kekasihku?"

Aku menatap lelaki di depanku beberapa detik. Kemudian aku tersenyum.

"oppa" ucapku

Aku masih bingung harus menjawab apa, jadi aku biarkan diri ku tenang. Permintaannya yang tiba tiba, masih menyisakan keterkejutan pada diriku.

"aku menyukai mu jennie, sungguh perasaanku tidak bisa ku simpan lagi. Terimalah permintaan ku jennie."

"maafkan aku oppa, seperti nya aku tidak bisa menerima permintaanmu. Selama ini aku selalu menganggapmu sebagai atasanku yang baik oppa. Lagipula aku masih harus fokus pada karir ku sekarang, ku harap oppa mengerti."

Aku bicara selembut mungkin dengan alasan yang masuk akal. Aku menganggap lelaki di depanku sebagai teman dan atasanku, aku tidak mengira bahwa dia berharap lebih.

"coba pikirkan lebih dahulu atas permintaanku jennie. Oppa akan menunggu mu untuk merubah pikiranmu itu. Jangan dijawab sekarang, aku tau kau masih terkejut dengan ungkapan perasaanku yang tiba tiba. Tapi oppa harap kau mau mempertimbangkan nya. Oppa sungguh menyukai mu."

Aku menelan salivaku kasar, bagaimana sekarang. Lelaki ini sungguh tidak menyerah atas penolakanku.

"tapi jangan terlalu berharap padaku oppa. Aku akan pikirkan lagi."

Kai tersenyum senang mendengar ucapanku barusan. Sedangkan aku, semakin pusing, bagaimana aku harus bersikap. Apakah aku harus menerimanya dulu? Entahlah.

"oppa senang, setidaknya masih ada sedikit harapan. Oppa akan sabar menunggu."

Aku mengangguk dan tersenyum. Sebenarnya aku hanya ingin mengulur waktu. Aku tidak tertarik padanya lebih dari seorang teman. Kai baik, tapi bukan dia yang ku inginkan sebagai pasanganku.

Flashback off

"bagaimana dengan permintaanku tempo hari? Apakah kau sudah membuat keputusan jennie?"

Kai menanyakan lagi keputusan jennie. Mereka sedang makan malam setelah pulang kerja. Ternyata alasan jennie menolak ajakan lisa adalah karena jennie sudah lebih dulu menerima ajakan kai. Dan jennie merasa tidak enak jika membatalkannya.

"ini terlalu cepat oppa. Aku masih belum bisa meyakinkan hatiku. Maaf sebelum nya jika jawabanku tidak sesuai dengan yang kau harapkan."

Jennie membersihkan bibir nya dengan tisu setelah makanannya habis kemudian kembali menatap lelaki di depannya.

"waktu ku tidak banyak, oleh karena itu aku memintamu untuk bertemu hari ini jennie. Jika memang kau masih belum bisa menerima ku, mungkin memang belum waktu nya."

Kai berusaha menutupi rasa kecewa nya karena jennie tetap tidak menerima permintaannya menjadi kekasih. Besar harapan kai pada gadis muda di depannya ini, sudah lama dia menginginkan jennie untuk bisa menjadi kekasihnya.

"apa yang oppa bicarakan?" tanya jennie penasaran dengan pernyataan kai barusan.

"aku akan membuat keputusan jennie. Tadi nya jika kau menerima ku, maka aku akan mempertimbangkan untuk tetap di korea. Tetapi karena kau tetap menolak menjadi kekasihku, maka kuputuskan untuk menerima tugas ke luar negeri."

Kai menjelaskan membuat jennie membulatkan mata nya. Dia terkejut, apa begitu besar nya pengaruh jennie untuk lelaki di depannya itu. Jennie menatap kai dengan tatapan sedih, dia merasa tidak enak telah menolak kai. Tapi jennie juga tidak bisa memaksakan hati nya untuk menerima kai sebagai kekasih. Menurutnya jika sesuatu dipaksakan,  maka tidak akan berakhir dengan baik. Jennie tidak ingin main main dengan perasaannya

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang