37

3.1K 285 3
                                    

"kau juga sangat cantik lisa."

Ucap jennie masih membelai lembut pipi kiri lisa. Lisa hanya menikmati usapan itu,  kemudian dia memejamkan mata nya. Jennie menelan saliva nya,  sungguh kali ini sisi lain dari wanita dewasa di depannya. Lisa terlihat seksi, jennie memalingkan wajah nya kemudian melepas belaian tangan di pipi wanita di sebelah nya.

"ada apa jennie?" tanya lisa yang menyadari bahwa jennie sudah tidak lagi memegang pipi nya.

"maafkan aku terlalu jauh terhadapmu lisa." ucap jennie datar.

"tidak apa. Aku tidak keberatan dengan itu." kali ini lisa menggenggam tangan jennie. Dia merasa bahwa jennie sedang dalam pikiran yang kacau.

Akhir nya mereka hanya memandang langit yang mulai gelap. Tangan yang saling menggenggam tanpa ada yang bicara, mereka merasa canggung satu sama lain. Ini pertama kali mereka diam, dan saling memalingkan wajah karena malu.

•••

Setelah cukup lama di pinggir pantai dan hari sudah sangat gelap. Lisa memutuskan untuk mengajak jennie pergi dari sana. Setengah jam perjalanan menuju rumah jennie, lisa berhenti di salah satu resto korea yang sudah biasa dia kunjungi. Lisa mengajak jennie makan malam.

"apakah semalam kau bertengkar dengan rose?" tanya lisa kali ini, dia sangat penasaran apa yang membuat mood jennie buruk hari ini. Karena yang lisa tau adalah jennie bersama rose semalam saat pulang dari acara nya.

Saat di pantai,  lisa tidak berani menanyakan apapun. Dia takut suasana hati jennie yang mulai membaik menjadi buruk kembali karena pertanyaan yang mungkin jennie tidak ingin kan. Tapi karena jennie terlihat lebih baik,  lisa berani menanyakan itu,  demi rasa penasarannya.

"tidak,  kami baik baik saja dan aku pulang dengan selamat lisa. Kenapa menanyakan hal itu?" jennie menjawab sambil sedikit mengunyah makanannya.

"aku hanya ingin tau hal yang membuat hari mu tidak baik. Kau terlihat murung saat ku jemput tadi."

Lisa memperhatikan jennie yang menghela nafas nya dalam. Dia ingin sekali menarik kembali kata kata nya tapi itu tidak mungkin.

"ada hal lain yang membuatku menjadi seperti ini lisa. Aku hanya ingin menenangkan diri." ucap jennie lirih.

"tidak usah diceritakan jika membuatmu tidak nyaman jika mengingatnya."

Lisa kembali memakan makanannya yang tersisa sedikit. Sedangkan jennie diam,  memikirkan apa dia akan menceritakan pada lisa atau tidak. Jennie cukup percaya pada bos nya itu, hanya saja ini menyangkut orang tua nya. Jennie ragu akan hal itu.

"jangan dipikirkan jennie." ucap lisa lagi yang menyadari bahwa jennie sedang melamun.

"aku bertengkar dengan eomma ku lisa." ucap jennie lirih,  dia menatap wanita dewasa di depannya.

"apa yang terjadi dengan kalian?" lisa kembali meletakkan sendok nya dan mulai fokus menatap jennie.

"semua sungguh rumit. Apakah kau tau,  penyebab kehancuran hubunganku dengan rose di masa lalu adalah dia."

Lisa semakin dingin mendengar nama rose. Sedikit tidak suka di hati nya,  hanya saja dia harus tenang. Jennie butuh teman cerita sekarang.

"bagaimana bisa?" tanya lisa lagi.

"semua rencana nya. Dan aku baru mengetahui sekarang."

"apakah kau masih mencintai rose?" tanya lisa tiba tiba yang membuat jennie terdiam.

"aku sudah tidak mencintai nya. Hanya saja aku kecewa dengan apa yang eomma ku lakukan. Bagaimana dia begitu egois dengan rencana nya itu. Sedangkan aku seperti orang bodoh. Kau tau lisa,  selama ini aku selalu percaya bahwa eomma ku selalu mendukungku termasuk penyimpangan hubungan yang aku jalani. Tapi ternyata di balik kebaikannya,  dia menyimpan sejuta senjata untuk menghancurkan secara diam diam. Bukankah itu lebih menyakitkan?"

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang