"akhirnya kau pulang juga lisa"
Aku menghentikan langkahku tepat di depan unnie. Dia sedang duduk termenung menatap langit malam ini sendirian di tempat biasa aku menghabiskan waktu. Balkon rumah nya adalah tempat paling baik untuk menikmati malam dan cahaya langit yang terang.
"ada hal yang ingin ku bicarakan padamu unnie."
Aku langsung duduk di samping nya dengan kopi yang sudah ku buat sendiri tadi.
"kenapa kau masih betah berada di balkon? Apa mario sudah tidur?" tanyaku lagi karrna jiso hanya menatapku sedari tadi.
"aku merindukanmu lisa. Mario sudah tidur sedari tadi setelah makan malam. Apa yang ingin kau bicarakan pada unnie? Dan dimana selama ini kau tinggal selama tidak pulang ke rumah?" pertanyaan kakakku ini sangat banyak, membuatku menghela nafas panjang. Dia selalu saja cerewet denganku.
Aku menyesap kopi terlebih dahulu. Rasanya masih nikmat walau aku membuatnya sendiri. Kulihat cangkir jiso unnie hampir habis isi nya, kurasa dia sudah cukup lama berdiam di balkon ini.
"aku punya tempat sendiri untukku menenangkan diri, jangan khawatir. Unnie, aku akan menikah dengan jennie."
Kakakku terdiam beberapa saat sampai akhirnya dia tersenyum senang. Tanpa bicara, jiso memelukku erat, dia menangis. Isakannya membuatku sesak dan sedih.
"Jangan menangis unnie." aku mencoba menenangkannya. Aku mengelus lembut punggung nya, memberikan kasih sayang yang ku abaikan beberapa minggu terakhir.
"unnie sungguh bahagia lisa. Apakah kau tidak sedang bercanda?" ucapnya lirih masih terus terisak di pelukanku.
"apakah aku terlihat bercanda?"
Jiso melepas pelukannya padaku, dia sedikit mundur untuk menatap mataku. Dia kembali tersenyum dengan isak tangisnya yang mulai mereda.
"tidak. Kau sudah meminta restu pada orang tua nya? Biar aku bantu untuk bicara pada mereka lisa. Ini sangat penting bagiku, pernikahanmu adalah hal yang paling aku tunggu." jiso menyeka sisa air mata nya di pipi dengan tisu. Dia sangat bersemangat dengan apa yang ku sampaikan. Aku bahagia setidaknya dia selalu mendukungku.
"aku baru saja pulang dari rumah jennie. Orang tua nya merestui kami unnie, satu langkah lagi maka aku akan memiliki jennie seutuhnya." aku menjelaskan dengan perasaan bahagia.
"unnie senang mendengar kabar baik dari mu. Kapan pernikahan kalian akan dilakukan? Apa kau sudah mempersiapkan segala sesuatu nya?"
Jujur aku sudah merencanakan semua nya, hanya saja jennie belum memutuskan sesuatu untuk pernikahan kami. Hanya waktu yang sudah kami tentukan kapan akan kami laksanakan.
"aku sudah mempersiapkan segala sesuatu nya unnie, hanya menunggu persetujuan jennie. Aku ingin jennie yang mengatur semua sesuai keinginannya. Sebenarnya jika semua sudah selesai kemungkinan 2 bulan lagi pernikahan kami akan dilakukan unnie. Aku tidak mau menunda lebih lama." aku menjelaskan pada kakakku.
"aku dan rose akan membantu kalian mempersiapkan semua nya, jangan khawatir lisa. Kau harus fokus dengan jennie."
Aku mengangguk menyetujui sarannya. Lagipula jiso sudah pernah menikah sebelum nya, jadi dia pasti paham tentang apa saja yang harus dipersiapkan pada acara itu.
"besok aku dan jennie akan ke thailand selama beberapa hari. Ku titipkan beberapa pekerjaan pada dahyun, tolong koreksi pekerjaannya unnie."
Memang benar, selain menyampaikan berita bahagia ini. Aku juga akan berpamitan dengan jiso mengenai keberangkatan ku ke thailand. Ada hal yang ingin ku tunjukkan pada jennie disana, jennie harus tau masa laluku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024