Aku berjalan cepat ke area parkir, menuju tempat biasa dimana lisa menungguku. Dia akan selalu lebih awal di sana, entah kenapa dia akan selalu menjadi orang yang menunggu.
Aku tidak memperhatikan sekitar karena aku keluar 10 menit setelah jam pulang kerja. Pekerjaan yang di berikan mina unnie cukup banyak hari ini dan menyita waktu ku. Aku hanya ingin cepat sampai, lisa sudah lama disana. Tetapi saat mendekati mobil lisa, ada suara seseorang memanggilku.
"jennie."
Aku berhenti tepat di depan mobil lisa kemudian berbalik untuk mencari siapa yang memanggilku. Begitu terkejutnya aku bahwa orang yang memanggilku adalah seseorang yang hampir saja membuat jantungku copot tadi siang. Kenapa dia masih ada di sini.
"kau?" ucapku sambil menunjuk ke arah nya yang mulai berjalan mendekati ku.
Aku terpaku, langkahnya sangat cepat hingga saat sampai tepat di depanku dia langsung memelukku dengan erat.
"akhirnya aku bisa bertemu dengan mu lagi." ucapnya lirih, seperti nya dia sedang menahan tangis nya. Kurasakan dekapannya makin kuat di tubuhku.
Aku hanya diam, aku tidak membalas pelukannya meski ku tau bahwa aku juga sempat merindukan nya. Keterkejutan membuatku bungkam, mulutku masih terkunci.
Beberapa menit dia memelukku dengan erat, aku merasa dia mencium leherku. Kemudian dia melepas pelukannya, tangannya mengcengkeram kedua bahu ku, dia menatapku yang masih terdiam.
"aku merindukan mu jennie."
Aku melihat, mata nya berkaca kaca, tetapi dia berusaha tenang. Aku menghela nafas panjang untuk bisa menanggapi ucapannya padaku.
"bagaimana kau bisa ada disini?"
Ucapku dingin. Tidak ada ekspresi apapun di wajahku kecuali wajah datar dan tatapan dinginku pada nya. Orang ini telah pernah melukai ku di masa lalu, kini dia datang begitu saja.
"aku ada pekerjaan dsini." dia masih menatapku, kali ini dia tersenyum.
Cih!!! Bagaimana kau masih bisa tersenyum setelah membuatku tidak mau tersenyum lagi. Batinku.
"apakah kau ada waktu jennie?" tanya orang di depanku. Aku mulai tersadar dari lamunanku kemudian menatap wajahnya lagi.
"maaf, aku ada janji dengan seseorang. Aku akan pulang."
Wajah nya berubah, senyum nya hilang. Tetapi tatapan mata nya tidak lepas dari wajahku, dan itu membuatku sedikit gugup. Dua tahun kami tidak bertemu dan kini tanpa kami rencanakan, tuhan mempertemukan lagi saat aku sudah mulai melupakannya.
"bolehkan aku meminta nomor ponselmu? Aku mencari mu saat kembali ke Seoul tetapi kau telah mengganti nomor mu."
Memang benar, setelah dia memutuskan untuk meninggalkan Seoul dengan segala kenangannya. Aku langsung mengganti nomor ponselku. Dan semua yang berhubungan dengan nya. Aku tidak bisa menemukannya yang membuatku menyerah.
"maaf, aku tidak bisa."
Aku berbalik kemudian meninggalkannya yang masih terdiam membeku karena penolakanku. Aku segera masuk ke dalam mobil lisa yang memang tidak terkunci. Saat sudah di dalam, aku menghela nafas panjang.
"pergi sekarang." ucapku lirih, aku hanya menatap kedepan. Pikiranku kacau saat ini.
Lisa melajukan mobil nya sedikit lebih cepat, melewati orang yang baru saja bicara padaku. Dia masih berdiri menatap mobil ini. Aku tidak berniat bicara apapun, hatiku masih belum tenang.
Lisa berhenti di pinggir jalan yang sedikit sepi. Aku tidak tau apa yang akan dia lakukan tapi aku tidak berniat bertanya padanya. Aku masih kacau, pikiranku masih campur aduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024