"apakah kau yakin dengan keputusanmu lisa?" tanya seseorang pada lisa.
"sangat yakin, bukankah itu ide yang bagus unnie?" tanya lisa pada kakak tersayang nya.
Lisa sengaja datang sangat pagi kemudian mendatangi ruang direktur yang tidak lain adalah ruangan kakak nya sendiri. Dia ingin berbicara serius mengenai suatu hal yang telah dia putuskan dan meminta persetujuan kakak nya, bagaimana pun jiso adalah direktur utama, segala hal harus meminta persetujuannya. Hari ini mereka tidak berangkat bersama, lisa lebih dulu karena ada hal yang ingin dia lakukan.
"apa yang membuatmu berfikir seperti itu?" tanya jiso lagi. Jiso beranjak dari kursi dan berdiri dekat jendela, memandang kota Seoul di pagi hari.
"banyak hal sudah kupertimbangkan dengan matang. Apa kau masih meragukan segala sesuatu yang kuputuskan?"
Lisa menatap dingin kakak nya. Sudah pemandangan yang biasa hanya saja jiso masih terlihat berfikir dengan permintaan adik nya kali ini. Bukan karena tidak masuk akal, tetapi lisa membuat keputusan secara tiba tiba.
"aku tidak meragukanmu. Tetapi bukankah ini terlalu mendadak? Aku hanya ingin memberi keputusan yang tepat. Aku akan setuju dengan apapun permintaan mu lisa, tapi beri unnie sedikit waktu untuk memikirkannya lagi."
Jiso menghampiri lisa yang duduk tenang di sofa. Kemudian duduk disamping nya. Lisa masih terlihat tenang walau jiso memberi banyak pertanyaan atas permintaan nya itu.
"pikirkan dengan baik, aku akan menanyakan lagi keputusanmu nanti."
Lisa hendak pergi untuk kembali ke ruangannya yang berada disamping ruang jiso, tetapi jiso menahan lengannya.
"apa alasanmu?" tanya jiso lagi kali ini jiso lebih serius.
Lisa kembali duduk disamping jiso dan menatap kakak nya sesaat.
"sudah jelas alasanku. Apa maksud unnie menanyakan lagi?" tanya lisa.
"tidak, hanya saja.. "
"jika unnie keberatan. Maka lupakan saja permintaanku."
Lisa memotong ucapan jiso. Dia berdiri dan berjalan perlahan ke arah pintu. Jiso masih terperangah dengan tindakan adik nya, kemudian jiso kembali bersuara.
"unnie setuju. Unnie akan memanggil nya sekarang. Maaf jika unnie terlalu banyak bertanya padamu lisa."
Lisa kembali menghampiri jiso yang kini berdiri di dekat meja kerja nya. Dengan gerakan perlahan, lisa memeluk kakak nya itu sebentar.
"terima kasih." ucap lisa kemudian dia keluar ruangan meninggalkan jiso yang masih tidak percaya dengan permintaan adik nya itu.
Jiso menatap pintu yang baru saja tertutup, dia menghela nafas panjang dan menggeleng kepala beberapa kali.
"kenapa dia menjadi sangat aneh sekarang" batin jiso.
Beberapa kali jiso mondar mandir di depan meja kerja nya sebelum akhir nya dia duduk di kursi kemudian meraih telfon kabel yang ada di atas meja. Jiso menghubungi sekertaris nya.
•••
Dalam gedung yang sama, di lantai yang berbeda jennie sedang sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk. Dia menekan jari nya cepat di atas laptop nya sambil sesekali memakan potongan buah yang selalu lisa siapkan setiap pagi.
"jennie"
Panggil seseorang, jennie menghentikan kegiatannya untuk melihat siapa yang memanggil nya itu.
"imo?" ucap jennie.
"ayo makan siang"
Sa-Rang datang keruangan jennie dengan sana asisten sekaligus teman jennie. Dia berniat mengajak jennie makan siang bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanficBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024