Terlihat seperti keluarga bahagia, enam orang makan bersama di ruang makan yang cukup besar. Dengan canda dan tawa mereka mengakhiri sarapan. Walau pun ada seseorang dengan aura dinginnya, itu tidak mempengatuhi obrolan mereka yang hangat.
"unnie bagaimana kalau kita ke pantai." usul doyoung pada jennie yang sedang bicara dengan jiso dan rose.
"benar unnie, aku sudah lama sekali tidak berlibur. Lagipula banyak sekali unnie unnie berkumpul disini." ucap jihoon dengan polosnya membuat mereka terkekeh geli. Remaja itu terlihat seperti anak kecil.
Jiso dan jennie sudah cukup akrab karena obrolan saat memasak. Jiso benar benar menyesali perbuatannya. Lisa yang memang selalu diam hanya fokus melihat ponsel di tangannya, tanpa mau berkomentar apapun. Sedangkan kedua remaja itu akan selalu akrab pada siapapun walau baru berkenalan.
"ide yang bagus young. Bersiaplah satu jam lagi kita akan berangkat." rose yang menjawab, tapi semua orang terlihat setuju dengan saran itu.
Memang hari ini adalah sabtu, mereka sedang dalam liburan akhir pekan. Jiso dan rose menginap karena tawaran jennie semalam dan lisa tidak mungkin meninggalkan mereka.
Doyoung dan jihoon terlihat bahagia, dengan cepat mereka berlari ke lantai dua dimana kamar mereka berada. Jennie terkekeh dengan tingkah adik nya itu.
"kenapa kau langsung menyetujui usul mereka rose?" tanya jiso yang sekarang menatap gadis muda di samping nya.
"kita butuh liburan dan menyenangkan pandangan. Bukankah pantai tempat yang indah direktur?" ucap rose.
"kau menyebutku apa?" tanya jiso lagi mengintimidasi. Rose hanya terkekeh melihat ekspresi wanita di sebelah nya itu.
"maksudku unnie, kau terlihat galak jika seperti itu unnie." jawab rose sambil terus terkekeh.
"lalu bagaimana dengan mu lisa?" tanya jennie sekarang pada wanita yang terlihat tidak peduli dengan obrolan mereka. Dia masih saja menatap ponsel nya dan mengetikkan sesuatu di sana.
"aku ikut dengan kalian." ucap lisa yang membuat jennie tersenyum.
"baiklah jika begitu, aku akan menyiapkan pakaian kalian. Rose bantu aku."
Jennie beranjak diikuti oleh rose, meninggalkan dua kakak beradik di ruang makan dengan pikiran mereka masing masing. Lisa masih saja dengan ponsel nya sedangkan jiso menatap lisa dengan tatapan yang entah apa arti nya.
Lisa pov
Ada sesuatu yang harus aku kerjakan di akhir pekan ini, dan sangat menyebalkan mengetahui bahwa pekerjaan itu mendadak. Dahyun terkadang membuatku kesal, tapi bagaimana pun dia selalu bekerja dengan baik selama ini. Dia adalah sekertaris yang sangat sabar menghadapi seseorang seperti ku.
Aku tidak peduli dengan obrolan mereka, aku mendengarkan saja. Kupikir memang ide yang bagus sesekali menghabiskan waktu bersama, walau aku masih tidak habis fikir bagaimana jiso begitu nekad menemui jennie.
Aku melirik ke arah kakak ku beberapa kali, dia terlihat gelisah dari posisi nya. Terkadang aku tidak tega dengannya, tapi kali ini aku harus memberi pelajaran sedikit. Aku tidak ingin kedepannya dia ikut campur lagi urusanku.
"lisa"
Jiso memanggilku ketika jennie dan rose meninggalkan kami berdua di ruang makan. Suasana sedikit canggung karena kakak ku itu menjadi sedikit pendiam.
"hmm"
"apakah kau masih marah pada unnie? Maafkan unnie sekali lagi, unnie akan menebus kesalahan padamu."
Aku tidak berniat untuk menoleh padanya. Tentu aku masih kesal bagaimanapun selama ini dia yang paling aku percaya, tapi dengan mudah dia mengecewakanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only Friday
FanfictionBagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa 🏆 Rank 1 : #gxg 21/08/2022 🏆 Rank 1 : #jenlisa 02/06/2024