12

3.7K 357 10
                                    

"bagaimana?" tanya seseorang dengan wajah datar seperti biasa.

"mereka pulang bersama miss" ucap omorang yang lain sedang berdiri di depannya. Mereka sedang bicara di dalam ruang kantor lisa. Langit sudah gelap tapi lisa asih enggan beranjak dari ruang kerja nya.

Lisa menghela nafas panjang, kemudian dia berjalan menuju jendela besar untuk menatap luar.

"apa yang harus aku lakukan sekarang Ten?"

"kau yang lebih tau miss lisa dan jangan khawatir dengan kedekatan mereka."

Ucap seseorang yang di panggil ten ini. Orang yang setia bekerja untuk lisa apapun yang diperintahkan bos nya itu. Memang setelah lisa mulai tertarik dengan jennie, dia meminta ten mengawasi gerak gerik gadis itu. Tujuan lisa adalah ingin tau apa saja yang jennie lakukan dan sukai agar bisa lebih mudah mendekati nya.

Tetapi kenyataan bahwa ada orang lain yang mencoba mendekati jennie juga, lisa menjadi gelisah. Bukan karena dia tidak percaya diri, hanya saja yang mendekati jennie adalah seorang lelaki pintar yang usia nya mungkin lebih muda dari lisa. Dia semakin menjadi khawatir jennie lebih tertarik pada lelaki itu dibanding dengannya.

"tapi aku tidak tau bagaimana. Trauma membuatku menjadi seseorang yang kaku." lisa membalik badan untuk duduk di sofa. Sedangkan ten hanya memperhatikan gerakan bos nya itu.

"maaf miss, seperti nya kau harus membuka diri lagi. Bagaimanapun miss lisa sudah terlalu lama menutup diri. Dan gadis ini, dia akan lebih nyaman jika miss lisa lebih hangat pada nya."

Ucapan ten membuat lisa berfikir. Memang benar selama ini dia sudah berusaha mendekati jennie tetapi sikap dinginnya tidak berubah. Itu menjadi kendala terbesar, lisa harus melawan diri sendiri.

Saat akan menjawab perkataan ten, ponsel lisa berdering, dia langsung menjawab panggilan telfon.

"antar aku ke bandara." ucap lisa kemudian mengambil tas nya diatas meja.

Ten mngangguk, mereka berjalan keluar kantor bersama. Sudah tidak banyak orang, hanya ada beberapa security dan petugas kebersihan malam ini.

Satu jam perjalanan mereka sampai tempat tujuan dan langsung mencari seseorang orang yang memang meminta lisa menjemput nya. Tidak terlalu jauh, lisa sudah menemukan orang itu duduk tenang dengan satu koper di depannya sedangkan di sebelah duduk dua orang wanita bersama nya.

"mengapa kau begitu lama?" tanya orang itu saat lisa sudah di depannya.

"unnie baru mengabari, apa aku bisa balapan di tengah kota seoul untuk mengejar waktu?" tanya lisa lagi masih dengan ekspresi biasa.

"kajja." ucap jiso yang langsung berdiri, ten membawa koper nya sedangkan dua orang disebelahnya mengikuti jiso. Mereka sampai di lobi, tapi salah satu menghentikan langkahnya.

"maaf mrs. Jiso, saya dijemput seseorang jadi bolehkan saya tidak bersama kalian?" tanya salah satu dari mereka.

"apa jemputanmu sudah datang yeri?" mata jiso mengelilingi tempat itu untuk mencari.

"dia sudah menunggu di tempat parkir."

Jiso mengangguk yang langsung disambut senyuman oleh yeri. Yeri bergegas meninggalkan mereka.

"mrs. Jiso, bolehkan saya pulang sendiri? Tujuan kita berbeda dan akan sangat merepotkan mu." ucap wanita yang berdiri di sebelah jiso.

"ikutlah dengan ku Sa-Rang, lagipula ten yang akan menyetir bukan aku. Jadi aku tidak merasa di repotkan." jiso langsung berjalan ke arah mobil yang sudah terparkir di depan mereka tanpa mau menghiraukan permintaan Sa-Rang.

Only FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang